Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, analis politik sekaligus Direktur Voxpol Center, Pangi Syarwi Chaniago, memberikan analisanya terkait masifnya pemasangan baliho Ketua DPR RI Puan Maharani yang disebut-sebut sebagai langkah awal menuju persaingan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
Efektif tidaknya pemasangan baliho "Kepak Sayap Kebhinekaan" itu, disebut Pangi hanya bisa diukur dari riset survei.
"Kalau misalnya nanti ada kenaikan terhadap elektabilitas puan berarti efektif, tapi sejauh ini baliho hanya efektif untuk memperkenalkan pada level popularitas saja," ungkap Pangi kepada Tribunnews.com, Minggu (8/8/2021).
Dalam kontestasi politik, Pangi menilai langkah pemasangan baliho Puan adalah hal wajar.
Terlebih, elektabilitas Puan yang saat ini masih rendah dibanding tokoh-tokoh lain yang digadang maju di 2024.
Baca juga: Baliho Puan Maharani Ancang-ancang 2024, Dinilai Bukan Waktu yang Pas untuk Tebar Pesona
"Puan butuh segara ambil ancang-ancang untuk memperkenalkan diri secara masif ke masyarakat, dalam agenda mengatasi masalah racikan elektoral yang masih di bawah 2 persen elektabilitasnya," ungkap Pangi.
Sementara itu Pangi menilai masifnya pemasangan baliho Puan Maharani tidak berarti menutup peluang Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, untuk maju di Pilpres 2024 bersama PDIP.
"Saya pikir PDIP ini partai yang rasional juga, selama belum diputuskan Capres dari PDIP maka siapapun punya peluang diusung PDIP," ungkapnya.
Pangi menyebut, biasanya PDIP akan mengumumkan calon yang usung dalam pemilihan umum pada last minute.
"Berdasarkan yang sudah sudah, saya yakin PDIP tidak akan salah mengusung jagoannya atau mengusung kadernya untuk memenangkan pertarungan kontestasi elektoral," ungkapnya.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Gilang Putranto)