TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hasil survei KedaiKOPI terkait optimisme Indonesia di tahun 2021, menunjukkan hanya 3 dari 10 generasi muda atau kaum milenial yang optimis negeri ini mampu menerapkan sistem pemerintahan yang bersih, baik dan transparan di masa depan.
Survei ini dilakukan di 11 kota besar Indonesia, dengan melibatkan 800 responden, menggunakan metode wawancara via telepon yang berlangsung selama 8 - 15 Juli 2021.
Adapun rincian 800 responden itu terbagi dalam beberapa kategori, yakni kelompok generasi Y (25-40 tahun) sebesar 35,6 persen dan kelompok Generasi Z (< 25 tahun) sebesar 64,4 persen.
"Generasi muda menganggap bahwa hukum dan politik merupakan sektor yang perlu ditingkatkan," kata Direktur Eksekutif Lembaga Survei KedaiKOPI Kunto Adi Wibowo secara daring, Jumat (13/8/2021).
"Hanya 3 dari 10 generasi muda yang optimis bahwa Indonesia mampu menerapkan sistem pemerintahan yang bersih, baik dan transparan di masa depan," ucapnya.
Kemudian untuk indeks optimisme bidang politik dan hukum, soal korupsi di Indonesia yang semakin rendah di masa depan hanya mendapat net indeks sebesar 24,6 persen untuk generasi Z dan 29,1 persen untuk generasi Y.
Kunto Adi menilai tingginya praktik korupsi di tanah air jadi alasan utama mengapa sektor hukum dan politik jadi sektor yang paling rendah tingkat optimismenya.
Baca juga: Survei: Optimisme Generasi Muda Terhadap Pendidikan Tinggi dan Kebudayaan
"Tingginya praktik korupsi di Indonesia jadi alasan utama sektor hukum dan politik merupakan sektor dengan tingkat optimisme terendah dibanding sektor lainnya," ucapnya.
Berdasarkan kesimpulan, didapatkan hasil bahwa generasi muda menyebut ada 3 masalah utama yang dihadapi Indonesia saat ini, yakni Covid-19 (72,3 persen), kebijakan emerintah yang dinilai menyulitkan dan tidak tegas (4,3 persen), dan kurangnya fasilitas kesehatan yang memadai (3,6 persen).
"Ketiga isu utama yang menjadi perhatian generasi muda di tahun 2021 adalah kebijakan pemerintah yang dinilai menyulitkan dan tidak tegas, ketersediaan lapangan pekerjaan, serta pertumbuhan ekonomi Indonesia," terang dia.