TRIBUNNEWS.COM - Sosiolog Politik Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Ubedilah Badrun, memberi tanggapan soal mural Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertuliskan 404: Not Found di Batuceper, Tangerang, Banten.
Ia mempertanyakan soal mural Jokowi 404: Not Found yang sudah dihapus.
Sebab, presiden tidak marah dan tak merasa terganggu dengan adanya mural Jokowi 404: Not Found.
Hal itu disampaikan Ubedilah saat menjadi narasumber Kompas Petang bersama Staf Khusus Mensesneg, Faldo Maldini.
"Kalau kata Mas Faldo, Presiden tidak marah, bahkan di-bully dengan berbagai ekspresi, lalu kenapa harus dihapus?"
"Kenapa juga harus dikejar mereka yang membuat?" ujarnya, Sabtu (14/8/2021), dikutip dari YouTube Kompas TV.
Baca juga: Polisi Buru Pembuat Mural Jokowi 404: Not Found, Fadli Zon Sebut Tak Perlu Berlebihan
Baca juga: FAKTA-FAKTA Mural Jokowi 404: Not Found: Disebut Pelecehan Lambang Negara, sang Seniman Diburu
Ubedilah pun menilai jika Presiden Jokowi tidak terbuka dengan kritik yang disampaikan padanya.
"Artinya bahwa presiden tidak welcome terhadap kritik."
"Kalau presiden tidak merasa itu mengganggu, kenapa harus dihapus?," jelas dia.
Menurutnya, seharusnya ada dialog antara pemerintah dan pembuat mural terkait pesan dari mural Jokowi 404: Not Found tersebut.
Baca juga: Tak Permasalahkan Konten Mural Jokowi 404: Not Found, Faldo Maldini Singgung soal Perizinan
Baca juga: POPULER NASIONAL Elektabilitas Puan Tertinggal Jauh dari Ganjar | Arti 404 Not Found di Mural Jokowi
"Justru momentum ini membuka ruang dialog dengan masyarakat kelompok kritik ini," katanya.
"Bahkan, bisa menjadi perdebatan, apa yang dimaksud dengan mural itu? apa pesan-pesan penting?"
"Apa respons pemerintah, memberikan solusi apa soal problem ini," terangnya.
Baca juga: Mural Jokowi 404: Not Found Ramai Dibicarakan, Roy Suryo Ungkap Artinya
Baca juga: Polisi Buru Pembuat Mural Jokowi 404 Not Found di Batuceper Tangerang: Itu Lambang Negara
Sebelumnya, mural Jokowi 404: Not Found sudah dihapus dan ditutup dengan cat warna hitam.