Percha juga menegaskan untuk boling sebagai olahraga yang mampu meraih prestasi dalam setiap kejuaraan lntemasional.
Salah satunya, dengan mengajukan sebagai tuan rumah AMF Bowling World Cup 2019.
"Kami akan mendorong pembangunan Bowling Center di setiap provinsi. Melakukan konsolidasi pengrov PBI dalam rangka penambahan penguatan dan Kemandirian," ungkapnya
"Juga mensosilisasikan olahraga boling ke media cetak online dan elektronik," tutur Percha.
Percha memimpin induk organisasi boling di Tanah Air mendapat sambutan hangat banyak pihak.
Termasuk, Wakil Ketua Pengprov PBI Sumsel Nirmala Dewi.
"Menurut kami, Percha merupakan sosok yang tepat. Beliau masih muda, energik, berkomitmen, dan memiliki inisiatif," jelas Nirmala.
Meski berasal dari Sumsel, Percha bakal fair kepada pengprov lainnya.
Baik itu yang ada di pulau Jawa dan lainnya. Percha bakal merangkul semua pihak.
Termasuk, generasi milenial yang bersama PBI memajukan boling Indonesia.
4. Hamil Anak Kembar
Ada kisah di balik kehamilan Percha Leanpuri.
Beberapa waktu lalu, Percha pernah bercerita kepada Tribun Sumsel terkait kehamilan keduanya itu.
"Allah mengerakan hati Percha dan suami melalui Danis," kata Percha saat diwawancarai secara khusus oleh tim Tribun Sumsel di Griya Agung beberapa waktu lalu.
Percha yang didampingi sang suami Syamsuddin Isaac Suryamanggala, Sp.OG atau yang sering disapa Koko mengatakan, jaraknya dengan Muhammad Mandala Sultan Persya, dengan nama panggilan Danis, 7 tahun.
"Sebenarnya sudah dari akhir tahun lalu, Danis mintak adek. Danis tiba-tiba mintaknya, karena selama ini nggak pernah pengen adek," ceritanya.
Ia pun melanjutkan, selama ini Percha dan suami juga nggak kepikiran untuk menambah lagi. Sebab sudah banyak kesibukan yang dijalani. Alhamdulillah juga udah punya Danis.
Ternyata Allah punya rencana lain, Allah mengerakan hati Percha dan suami melalui Danis. Dimana dalam perjalanan suatu ketika saat di Kapal dari Jakarta ke Palembang Danis sambil tiduran di paha saya bilang, mami kapan diperutnya mami ada adek.
Lalu pernah juga waktu di jalan mau ke Danau Shuji, mami tahun berapa Danis bakal punya adek?
"Sampai bilang begitu, jadi sampai saya meneteskan air mata pada saat itu. Ternyata saya dan suami saja belum ada kepikiran itu, tapi Danis yang baru umur 7 tahun uda berpikir kesitu," katanya.
Dari situ akhirnya tergeraklah hati Percha dan Koko untuk program. Ia pun mulai makan, makanan yang sehat-sehat.
"Kalau sebelumnya kan asal comot aja kalau lapar, tapi kini makannya yang sehat-sehat. Tapi ini sekaligus melatih diri sendiri," ungkapnya.
Menurutnya, ia serius untuk program kehamilan sejak tahun 2021. Alhamdulillah langsung dilancarkan oleh Allah. Sekali menjalankan program langsung jadi dan kembar.
"Awalnya sempat shock, karena ada salah satu calon baby nya itu yang kata dokter, ya udahlah nggak usa diharapin yang satunya. Yang penting uda jadi yang satu ya, uda digituin," katanya.
Tetapi ia tidak putus asa, dan terus berdoa meminta pada Allah supaya dua-duanya jadi. Alhamdulillah ternyata yang tadinya kecil jadi nyusul jadi besar.
"Alhamdulillah kondisinya baik-baik saja dan sehat. Waktu USG di 16 Minggu uda kelihatan jenis kelaminnya cowok dan cewek," katanya.
Menurut Percha ia memang uda biasa membaca Al-Qur'an. Apapun yang terjadi didalam tubuh ini dari Allah, maka ketika dikasih titipan lagi dalam perut ini semakin bertambah bersyukur dan ingin dekat dengan Allah.
Saat hamil Danis hatam lima kali Al-Qur'an, dan harapannya saat hamil ini juga bisa seperti itu.
Semoga sempat lebih dari itu. Sebelum Ramadan tadi uda khatam satu kali dan ini sedang berjalan hampir setengah.