TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah menetapkan Hari Maritim diperingati setiap tangal 23 September.
Peringatan Hari Maritim setiap 23 September itu berdasarkan SK Nomor 29 tahun 1964 yang diterbitkan oleh Presiden Soekarno.
Ditetapkannya Hari Maritim Nasional 23 September pada Musyawarah Nasional (Munas) Maritim I.
Sebelum Munas Maritim I, beberapa tahun sebelumnya, Ir Soekarno pernah menyampaikan pidato terkait keadaan Maritim di Indonesia.
Seperti dihimpun dari laman Kementerian Kelautan dan Perikanan, pidato tersebut disampaikan saat meresmikan Institut Angkatan Laut Pada tahun 1953.
Baca juga: TNI AL Kerahkan Pesawat Patroli Maritim Perkuat Operasi SAR 17 Kapal yang Hilang
Baca juga: Insan Maritim Pelabuhan Panjang Berkomitmen Bebaskan Pelabuhan dari Pungli dan Premanisme
Berikut Pidato Presiden Soekarno:
"Usahakanlah agar kita menjadi bangsa pelaut kembali. Ya, bangsa pelaut dalam arti seluas-luasnya. Bukan sekedar menjadi jongos-jongos di kapal, bukan. Tetapi bangsa pelaut dalam arti kata cakrawala samudera. Bangsa pelaut yang mempunyai armada niaga, bangsa pelaut yang mempunyai armada militer, bangsa pelaut yang kesibukannya di laut menandingi irama gelombang lautan itu sendiri.”
Kemudian disusul dengan peristiwa Deklarasi Juanda pada 1957 yang semakin menegaskan akan pentingnya wilayah Maritim.
Pada Munas Maritim I pada 1964, Presiden Soekarno kemudian mengeluarkan SK Nomor 29 tahun 1964 dan menetapkan tanggal 23 september sebagai Hari Maritim Nasional.
Baca juga: TNI AL Kerahkan KRI Semarang-594 untuk Pasok Kebutuhan Oksigen Medis di Provinsi Riau
Hari Maritim 21 Agustus
Meski secara resmi pemerintah Indonesia menetapkan Hari Maritim Nasional pada 23 September, namun ada beberapa orang yang merayakan Hari Maritim Nasional pada 21 Agustus.
Dipilih 21 Agustus, tanggal ini tak lepas dari peristiwa kemenangan armada laut Indonesia atas armada laut Jepang.
Seusai Kemerdekaan, pada waktu itu, daratan Indonesia akan dikuasai kembali oleh penjajah Jepang.
Pasukan laut Indonesia dibombardir oleh armada pasukan laut Jepang, mulai dari pesisisr selat Malaka hingga laut Cina Selatan.