Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad mengibaratkan institusi KPK belakangan ini terancam akan seperti binatang dinosaurus yang hilang ataupun punah. Pasalnya, lembaga antirasuah terus dilemahkan dari luar maupun dalam.
Awalnya, Abraham Samad menceritakan bahwa pelemahan mulai terjadi pasca Undang-Undang KPK direvisi yang membuat kewenangannya dilemahkan. Tak hanya sampai situ, aturan internal KPK pun juga turut dipreteli oleh sejumlah pihak.
"Sekarang ini KPK sudah mulai runtuh. Kenapa runtuh? pertama undang-undang yang sudah direvisi kewenangannya dipreteli dan budaya organisasinya pun diubah dari dalam. Code of conduct-nya diubah di dalam. Bahkan bukan hanya itu tapi Perpim Perkom masalah yang kecil perjalanan dinas diubah dan ini yang mengubah marwah KPK," kata Abraham Samad dalam diskusi daring dalam YouTube Sahabat ICW, Minggu (29/8/2021).
Baca juga: Eks Pimpinan KPK: Indonesia Emas Tak Mungkin Terjadi Jika Pemerintah Tak Serius Tekan Angka Korupsi
Padahal, kata Samad, budaya organisasi dan aturan internal KPK sebelumnya telah banyak dikagumi oleh berbagai institusi di Indonesia. Aturan yang super ketat tersebut yang menjaga marwah KPK tetap berintegritas.
"Waktu itu saya dipanggil Bank Indonesia untuk memaparkan code of conduct-nya. Mereka itu menggeleng-geleng kepala semua. Bank Indonesia saja yang sudah kita anggap code of conduct-nya sudah begitu baik dan budaya organisasinya juga begitu baik dibandingkan dengan lembaga-lembaga lain dia malah mengakui KPK," jelasnya.
"Dan dia (Bank Indonesia) mengatakan kepada saya Pak Abraham kalau code of conduct serta budaya organisasi KPK itu diadopsi bulat-bulat menjadi code of conduct menjadi budaya organisasi Bank Indonesia maka ada kemungkinan banyak pegawai yang tidak tahan dan minta keluar," sambungnya.
Samad bahkan menyampaikan kekuatan budaya organisasi internal dan eksternal KPK dapat mencegah para pegawai yang memiliki niat melakukan penyelewengan jabatan dapat dicegah.
Baca juga: Pasca Temuan Komnas HAM Terkait Polemik TWK, Eks Pimpinan KPK: Kepercayaan Publik akan Sangat Rendah
"Kalau kita ingin bisa membangun anekdot kalau misalnya seorang maling yang tadinya datang dari luar masuk ke KPK karena ada budaya organisasi, ada code of conduct yang begitu kuat Perpim Perkom mereka menjadi tidak bisa menjadi maling. Mereka perlahan-lahan berubah menjadi seorang yang seperti dewa. Karena itu tadi code of conduct serta budaya organisasinya," bebernya.
Atas dasar itu, Samad menyayangkan aturan internal dan eksternal KPK kali ini telah berubah dan direvisi. Jika hal tersebut tidak dihentikan pemerintah, maka bukan tidak mungkin KPK bakal hilang bagaikan binatang dinosaurus.
"Jadi saya tidak heran KPK yang saat ini, menurut saya KPK yang sebentar lagi sudah hilang seperti dinosaurus. Dinosaurus itu binatang langka yang sudah punah," jelasnya.
Lebih lanjut, Samad meminta masyarakat untuk dapat terus mengawasi kinerja KPK. Hal inilah satu-satunya cara untuk mencegah KPK terus dilemahkan oleh sejumlah pihak.
"Oleh karena itu bagaimana KPK ini supaya tidak hilang dan tidak menjadi sebuah dinosaurus maka kita harus tetap bersatu terus melawan dan mengingatkan bahwa KPK ini salah satu satunya lembaga yang memiliki public trust yang begitu kuat karena itu adanya budaya organisasi dan code of conduct yang begitu kuat," tukasnya.