Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dalam upaya menjadikan Indonesia sebagai produsen produk halal terbesar dunia pada 2024, pemerintah mendorong industri fesyen muslim menjadi yang terdepan. Untuk itu diperlukan upaya promosi terpadu secara strategis dan konsisten.
Demikian dikatakan Wapres Ma'ruf Amin saat menerima National Chairman Indonesia Fashion Chamber (IFC) Ali Charisma secara virtual.
"Kita ingin supaya fesyen muslim menjadi yang terdepan. Untuk menjadi pusat mode muslim dunia, diperlukan promosi terpadu seperti yang dilakukan oleh MUFFEST (Muslim Fashion Festival Indonesia). Jadi, kita harapkan MUFFEST ini menjadi panggung yang strategis dan besar, dan tentu saja secara konsisten," kata Ma'ruf Amin dalam keterangannya, Selasa (31/8/2021).
Lebih jauh Wapres menekankan bahwa pemerintah mendukung pelaksanaan kegiatan MUFFEST tersebut.
'Diharapkan melalui pelaksanaan acara tersebut, pembangunan ekonomi dan keuangan syariah dari sektor fesyen akan semakin maju dan memberikan banyak manfaat bagi pengembangan industri yang mengikutinya," ujarnya.
Baca juga: Wapres Maruf Harap Keluarga Alumni KAMMI Tingkatkan Sinergi Percepat Pembangunan Nasional
Dalam kesempatan tersebut, Wapres juga mengingatkan, untuk memudahkan promosi produk secara global, maka dapat memanfaatkan platform digital.
"Kita punya perusahaan platform digital, sudah banyak yang melakukan pemasaran global. Channel-nya sudah ada, bagaimana kita memanfaatkan potensi yang sekarang ada," tutur Wapres.
Dia juga menyambut baik gagasan IFC untuk memasukkan fesyen sebagai bagian dari kurikulum pendidikan.
"Tadi ada usulan untuk melahirkan di tingkat akademisi, 9ahli) fesyen. Ini nanti kita komunikasikan dengan IAEI, supaya apa yang selama ini digarap tidak hanya menjadi ahli-ahi di bidang keuangan, tetapi juga di bidang fesyen. Saya setuju sekali," ungkapnya.
Untuk itu, Wapres mengatakan, kolaborasi dengan berbagai pihak pun diperlukan untuk mendukung IFC.
"Saya minta nanti Pak Teten Masduki supaya betul-betul membantu. Kalau ada yang diperlukan, teman-teman di Kementerian Perdagangan untuk juga membantu membuka pasar ekspor," ujarnya.