Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pergantian Panglima TNI menjadi kabar yang menarik perhatian publik menjelang pensiunnya Marsekal Hadi Tjahjanto pada November mendatang.
Anggota Komisi I DPR RI Mayjen TNI (purn) TB Hasanuddin menilai ada empat tugas berat yang harus mendapat perhatian dan fokus kerja Panglima TNI yang baru.
"Pertama melanjutkan program pembangunan kekuatan TNI dengan meneruskan road map MEF (Minimum Essential Force atau standar batas bawah kemampuan sistem pertahanan nasional) yang sudah dibangun oleh para pendahulunya," kata Hasanuddin kepada wartawan, Minggu (5/9/2021).
Yang kedua, kata Hasanuddin, panglima yang baru harus terus meningkatkan profesionalisme TNI melalui pendidikan dan pelatihan secara berjenjang dan berlanjut.
"Ketiga, Panglima TNI yang baru nantinya harus mampu meningkatkan disiplin prajurit sesuai peraturan yang berlaku secara tegas," kata legislator PDI Perjuangan (PDIP) ini.
Baca juga: Pengamat Harap Presiden dan DPR Tak Terjebak Citra yang Disodorkan Pengusung Kandidat Panglima TNI
Tujuannya, kata dia, agar kasus-kasus indisipliner yang dapat menodai korps TNI tidak terjadi lagi.
"Terakhir, Panglima TNI baru harus dapat mengupayakan dan memperjuangkan kesejahteraan prajurit, terutama masalah perumahan, pendidikan dan kesehatannya," tandasnya.
Diketahui, dua nama mencuat dalam bursa calon Panglima TNI saat ini yaitu Kepala Staf Angkata Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono dan Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Andika Perkasa.
Hingga kini, DPR masih belum menerima usulan nama calon pengganti Panglima TNI yang akan menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto.