Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbudristek Iwan Syahril mengungkapkan 2.460 guru mengikuti Program Pendidikan Guru Penggerak Angkatan I.
Meski begitu, hanya 2.401 yang dinyatakan lulus, karena terdapat 59 guru yang tidak melanjutkan pendidikan.
"Calon guru penggerak yang aktif 2.401 pada akhirnya mereka mendapatkan berbagai predikat kelulusan," kata Iwan dalam konferensi pers virtual, Rabu (15/9/2021).
Iwan mengatakan mayoritas guru mendapat predikat luar biasa.
Sebanyak 94,84 persen diantaranya mendapat predikat amat baik, lalu baik 4,33 persen, cukup 0,58 persen, sedang 0,12 persen dan kurang 0,12 persen.
"Karena itu, calon guru penggerak yang lulus predikat A, B, dan C ada sejumlah 2.395 guru penggerak, dan yang tidak lulus, predikat yang sedang dan kurang ini, ada berjumlah enam calon guru penggerak," jelas Iwan.
Baca juga: Kemendikbudristek: 59 Guru Mengundurkan Diri dari Program Pendidikan Guru Penggerak
Seperti diketahui, dalam program Guru Penggerak terdapat tiga modul pelatihan.
Paket pertama adalah paradigma dan visi Guru Penggerak dengan materi refleksi filosofi pendidikan Indonesia Ki Hadjar Dewantara, yakni nilai-nilai dan visi Guru Penggerak, dan membangun budaya positif di sekolah.
Paket Kedua adalah praktik pembelajaran yang berpihak pada murid dengan materi pembelajaran berdiferensiasi, pembelajaran sosial dan emosional, dan pelatihan.
Baca juga: Kemendikbudristek Sediakan Pembelajaran untuk Guru Honorer Hadapi Seleksi PPPK
Paket Ketiga adalah Kepemimpinan Pembelajaran dalam Pembelajaran dalam Pengembangan Sekolah berisi materi tentang pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran, pemimpin dalam pengelolaan sumber daya, dan pengelolaan program sekolah yang berdampak pada murid.