Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah (Dirjen PAUD-Dikdasmen) Kemendikbudristek Jumeri menyebut bahwa vaksinasi bagi siswa-siswi pelajar usai 12-17 tahun masih sangat rendah.
Bahkan, kata Jumeri, hanya berkisar 12 persen dari total pelajar yang diperkirakan mencapai 27 juta.
Hal itu disampaikan Jumeri saat webinar bertajuk Kembali ke Sekolah atau Belajar di Rumah: Mencari Solusi Terbaik Pembelajaran Anak yang disiarkan kanal YouTube AJI Indonesia, Selasa (21/9/2021).
"Vaksinasi pelajar 12 -17 tahun, itu dari target 27 juta baru kira-kira 12 persen vaksin 1 dan 9 persen atau 10 persen di tahap kedua. Jadi masih sangat rendah," kata Jumeri.
Baca juga: Cakupan Vaksinasi Provinsi Sumbar dan Lampung Rendah
Menurut Jumeri, jika proses pembelajaran tatap muka (PTM) harus menunggu semua pelajar divaksinasi sangat membutuhkan waktu lama. Maka, saat ini diberlakukan PTM terbatas.
"Kalau kita menunggu sampai tuntasnya 26,7 juta, maka butuh lebih lama lagi waktu yang bisa mengakselerasi pembelajaran tatap muka kita," ucapnya.
Selain itu, Jumeri menyebut jika upaya percepatan vaksinasi yang telah dilakukan berkoordinasi dengan Kemenkes, serta sudah adanya komitmen bahwa di akhir bulan ini (September 2021) akan dipercepat proses vaksinasi.
"Insya Allah vaksinasi pendidik dan tenaga pendidikan bisa dipercepat. Kami membantu dari hal yang kami bisa bantu kepada Finkes dan Faskes setempat untuk pengerahan perguruan tinggi di Kemendikbudrisrek untuk bisa membantu," jelasnya.