TRIBUNNEWS.COM - Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi), Lucius Karus, turut menanggapi kasus yang menimpa Wakil Ketua DPR RI, Azis Syamsuddin.
Diketahui, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menetapkan Azis sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi pemberian hadiah atau janji terkait penanganan perkara yang ditangani KPK di Kabupaten Lampung Tengah.
Menurut Lucius, fenomena pimpinan DPR yang terjerat kasus korupsi ini bukan merupakan hal baru.
Selain itu, pimpinan DPR yang korupsi ini bisa jadi telah terbiasa melakukan tindakan serupa sejak belum menjabat posisi pimpinan.
Baca juga: Golkar Umumkan Pengganti Azis Syamsuddin Selasa Depan, Siapa Saja Calonnya, Ini Kata Pengamat
Lucius pun menilai jabatan pimpinan DPR justru menjadi posisi favorit bagi para politisi korup.
Pasalnya dengan jabatannya itu, mereka merasa mempunyai tameng yang kuat untuk menutupi tindakan korupsi dari penegak hukum.
Baik menutupi korupsi yang telah diperbuat sebelumnya atau menutupi korupsi yang akan diperbuat lagi setelah menjadi pimpinan DPR.
"Posisi menjadi pimpinan DPR justru semakin memberikan peluang untuk melanjutkan kebiasaan lamanya."
"Kekuasaan sebagai pimpinan DPR dianggap cukup kuat terhindar dari sentuhan aparat penegak hukum," kata Lucius dalam tayangan video di kanal YouTube Kompas TV, Minggu (26/9/2021).
Baca juga: Pengamat Sebut 7 Nama Berpeluang Jadi Pengganti Azis Syamsuddin, Siapa Saja Selain Meutya Hafid?
Pimpinan DPR Lainnya yang Jadi Tersangka KPK karena Korupsi
Diberitakan sebelumnya, Wakil Ketua DPR RI, Azis Syamsuddin, resmi ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK pada Sabtu (25/9/2021) dini hari.
Diketahui Azis terlibat dalam kasus dugaan korupsi pemberian hadiah, atau janji terkait penanganan perkara yang ditangani KPK di Kabupaten Lampung Tengah.
Azis Syamsuddin bukanlah satu-satunya pimpinan DPR RI yang menjadi tersangka KPK.
Sebelumnya, ada dua orang pinpinan DPR RI lainnya yang menjadi tersangka KPK.
Baca juga: Rumah Azis Syamsuddin di Lampung Jarang Ditempati, Ramai Saat Kegiatan Politik Saja, Ini Kata Warga