"Kedekatan Presiden dengan Hendropriyono kiranya menjadi garansi bagi Jokowi untuk memilih Andika Perkasa."
Baca juga: TNI AL dan GK Hebat Vaksinasi 1.200 Warga di Subang
Baca juga: Gatot Sebut TNI Disusupi PKI, Lodewijk: Apa Indikatornya?
"Hal itu akan menguatkan kepercayaan Jokowi terhadap Andika Perkasa," bebernya.
Hal serupa sebelumnya pernah disampaikan pengamat militer dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Khairul Fahmi.
Meski menilai peluang Yudo menjadi Panglima TNI semakin menguat seiring berjalannya waktu, namun sang Laksamana tak memiliki pendukung kuat.
Hal ini tentu saja, kata Khairul, membuat peluang Yudo menjadi Panglima TNI lebih kecil dibanding Andika.
"Andika Perkasa memiliki endorser kuat sekaligus barrier (penghalang)."
"Melalui sosok ayah mertuanya, Hendropriyono, maupun dari beragam pernyataan dukungan dari sejumlah politisi dan tokoh," tutur Kahirul, selasa (14/9/2021), dilansir Tribunnews.
Kendati demikian, melihat dari masa aktif keduanya, jika Andika menjadi Panglima TNI akan mengurangi efektivitas kepemimpinan dan pengelolaan organisasi.
"Andika Perkasa sekitar 1 tahun lebih sedikit. Sementara Yudo Margono memiliki masa aktif 2 tahunan lebih."
"Dari sisi organisasi, masa yang singkat jelas akan mengurangi efektivitas kepemimpinan dan pengelolaan organisasi," ujarnya.
Baca juga: Sehari Jadi Wakil Ketua DPR, Lodewijk Bicara Pergantian Panglima TNI dan Jadwal Pemilu 2024
Baca juga: Gatot Tuding TNI Disusupi Komunisme, Ketum PKB: Sudahlah, PKI Itu Masa Lalu
Lodewijk Minta Presiden segera Kirim Surpres
Wakil Ketua DPR RI baru pengganti Azis Syamsuddin, Lodewijk F Paulus, meminta agar Jokowi segera mengirim Surat Presiden (Surpres) nama calon Panglima TNI.
Ia berharap, Supresi diajukan sebelum DPR memasuki masa reses pada 7 Oktober 2021.
"Di Komisi I ada pergantian Panglima TNI, ya kita menunggu, kita monitor."