TRIBUNNEWS.COM - Komnas Perempuan mendapatkan aduan terkait pelecehan seksual dan perundungan di Kantor Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), Kamis (30/9/2021).
Korban yang berinisial MS mengadukan kasus pelecehan seksual yang dialaminya kepada Komnas Perempuan secara virtual.
Aduan ini dilakukan dengan alasan, korban merasa keluarganya, terutama ibu dan istri, ikut terdampak dalam kasus ini.
Terutama setelah MS mengeluarkan surat terbuka yang kemudian menjadi viral di media sosial.
Baca juga: Korban Pelecehan Seksual di KPI Batal Sambangi Komnas Perempuan, Pertemuan Digelar Secara Virtual
Menanggapi aduan dari MS, Komisioner Komnas Perempuan, Theresia Iswarini, mengatakan pihaknya akan mendukung siapapun untuk melaporkan tindakan kekerasan seksual yang dialami.
"Pada situasi yang dihadapi terutama pada dampak yang dialami oleh anggota keluarganya, dalam hal ini istri dan ibundanya."
"Secara prinsip Komnas Perempuan mendukung siapapun yang mengalami tindakan kekerasan seksual untuk melaporkan," kata Theresia dalam tayangan video di kanal YouTube Kompas TV, Jumat (1/10/2021).
Bahkan Theresia mengapresiasi keberanian MS untuk mengungkapkan pelecehan seksual yang dialaminya, demi mendapatkan akses keadilan dan pemulihan.
Theresia pun menilai, kasus pelecehan seksual yang terjadi di KPI ini merupakan kasus yang amat serius.
Baca juga: Terduga Korban Pelecehan dan Perundungan di Kantor KPI Bakal Buat Aduan ke Komnas Perempuan Besok
Pasalnya, kasus ini berdampak panjang bagi korban, baik fisik maupun mental korban.
"Karena itu kami mengapresiasi keberanian korban untuk mengungkap pengalaman tersebut demi mendapatkan akses keadilan dan pemulihan."
"Kami berpendapat kasus ini amat serius, karena berdampak panjang terutama memengaruhi fisik dan mental korban," pungkasnya.
Baca juga: Usut Dugaan Pelecehan Pegawai KPI, Komnas HAM Kumpulkan Keterangan Delapan Staf KPI
Korban Pelecehan Seksual di KPI Jalani Tes Psikis Keempat di RS Polri
Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, MS, korban pelecehan seksual di lingkungan kerja KPI Pusat telah menjalankan tes psikis alias kejiwaan di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (28/9/2021).