TRIBUNNEWS.COM - Berikut adalah penyakit pada sistem reproduksi manusia dan upaya pencegahannya.
Manusia mempunyai sistem reproduksi.
Tentunya, sistem reproduksi pada laki-laki dan perempuan berbeda.
Sistem reproduksi sangat rawan terhadap kelainan dan penyakit, sehingga harus dirawat kebersihannya.
Penyakit pada Sistem Reproduksi Manusia
1. HIV/AIDS
Penyakit AIDS adalah penyakit yang disebabkan oleh HIV (Human Immunodeficiency Virus) yang menyerang sistem imunitas atau kekebalan tubuh penderita.
Saat ini penyakit yang disebabkan oleh HIV ini lebih dikenal dengan istilah AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome).
HIV dapat ditularkan dari orang tua (yang terinfeksi) kepada anaknya melalui transfusi darah yang terinfeksi, ditularkan akibat gaya hidup yang tidak baik, seperti pergaulan bebas dan menggunakan jarum suntik untuk obat terlarang seperti narkoba.
2. Gonore (GO)
Penyakit gonore disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae.
Gejala penyakit ini adalah rasa sakit dan keluar nanah saat kencing pada laki-laki, serta keputihan berwarna kuning hijau pada perempuan.
Penyakit ini dapat menyebabkan kebutaan pada bayi yang baru lahir.
3. Sifilis (Raja Singa)
Sifilis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum.
Gejala awal penyakit ini adalah luka pada tempat masuknya bakteri ke dalam tubuh, biasanya pada daerah sekitar kelamin.
Penyakit ini dapat menyebar dan menyerang organ-organ tubuh lainnya, kemudian menimbulkan kerusakan pada organ tersebut.
4. Herpes Simplex Genitalis
Penyakit herpes simplex genitalis disebabkan oleh virus Herpes simplex tipe II, yang menyerang kulit di daerah genitalia luar, anus, dan alat kelamin perempuan.
Gejala penyakit ini berupa gatal-gatal, pedih, dan kemerahan pada kulit di daerah kelamin.
Kemudian pada daerah tersebut timbul beberapa lepuh kecil-kecil.
Selanjutnya lepuh menjadi pecah dan menimbulkan luka.
Penyakit herpes sulit sekali sembuh dan sering kambuh setelah beberapa bulan atau tahun.
5. Keputihan
Keputihan yaitu penyakit kelamin yang terjadi pada perempuan dengan ciri-ciri terdapat cairan berwarna putih kekuningan atau putih keabu-abuan pada bagian vagina.
Cairan tersebut bersifat encer atau kental, berbau tidak sedap, dan dapat menyebabkan rasa gatal pada alat kelamin.
Penyakit ini dapat diakibatkan oleh infeksi jamur Candida albicans, bakteri, virus, dan parasit.
Penyakit ini dapat terjadi apabila kebersihan bagian vagina dan sekitarnya kurang dijaga dengan baik.
6. Epididimitis
Penyakit ini terjadi pada laki-laki.
Epididimitis adalah peradangan pada saluran epididimis yang disebabkan oleh infeksi atau terkena penyakit menular seksual.
Penyakit ini ditandai dengan rasa nyeri disertai pembengkakan pada salah satu testis.
Salah satu penyebab terjadinya penyakit ini adalah pergaulan bebas.
Upaya Pencegahan Penyakit pada Sistem Reproduksi Manusia
Untuk mencegah penyakit pada penjelasan di atas, ada upaya yang perlu dilakukan, yakni:
a. Menggunakan celana dalam yang berbahan katun dan bertekstur lembut.
Hindari bahan yang bersifat panas, kurang menyerap keringat dan berbahan ketat (misalnya jeans).
b. Biasakan membilas bersih organ reproduksi setiap selesai buang air kecil maupun buang air besar.
Selanjutnya, keringkan sisa air yang masih menempel di kulit menggunakan tisu atau handuk hingga benar-benar kering.
Ini akan dapat mengurangi risiko terjadinya infeksi oleh jamur pada bagian organ reproduksi.
c. Mengganti celana dalam 2 – 3 kali sehari.
d. Memotong rambut yang ada di daerah organ reproduksi apabila sudah panjang, karena apabila terlalu panjang akan menjadi sarang kuman.
e. Bagi kamu yang perempuan, apabila sedang mengalami menstruasi, gantilah pembalut sesering mungkin.
Pada saat aliran darah banyak, kamu dapat menggantinya minimal 2–3 jam sekali.
Darah yang tertampung pada pembalut dapat menjadi media tumbuhnya kuman penyebab infeksi.
f. Bagi perempuan, hindari menggunakan sabun pembersih daerah kewanitaan dan pantyliner secara terus-menerus.
Penggunaan sabun pembersih daerah kewanitaan akan mengubah pH vagina dan akan membunuh bakteri baik (flora normal) dalam vagina, yang selanjutnya akan memicu tumbuhnya jamur.
Penggunaan pantyliner secara terus-menerus, dapat menyebabkan daerah kewanitaan menjadi lembap, sehingga memudahkan terjadinya infeksi bakteri dan jamur, menyebabkan munculnya jerawat di daerah kewanitaan, dan menyebabkan iritasi pada kulit.
g. Rajin berolahraga dan banyak mengonsumsi buah dan sayur.
Selain bermanfaat bagi kesehatan, juga dapat mencegah terjadinya infeksi organ reproduksi oleh jamur.
Sumber: Buku Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTs Kelas IX Semester 1 Edisi Revisi 2018
Artikel Terkait Materi Sekolah Lainnya
(Tribunnews.com/Widya)