News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Hari Batik Nasional

Sejarah Hari Batik Nasional 2 Oktober, Lengkap dengan Jenis-Jenis dan Motif Batik

Penulis: Devi Rahma Syafira
Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi batik solo.

TRIBUNNEWS.COM - Berikut sejarah Hari Batik Nasional yang diperingati setiap tanggal 2 Oktober dilengkapi dengan jenis-jenis batik dan motifnya.

Batik pertama kali diperkenalkan ke dunia oleh Presiden ke-2 Soeharto saat menghadiri konfrensi PBB.

Soeharto sering memberikan batik sebagai cinderamata untuk tamu-tamu negara pada pertengahan tahun 1980-an.

Presiden Soeharto juga kerap mengenakan baju batik untuk menghadiri konferensi PBB.

Hal tersebut membuat batik sebagai pakaian yang dikenakannya menjadi pusat perhatian.

Dikutip dari rupbasam-jakut.kemenhukan.go.id batik didaftarkan untuk mendapat intengible cultural heritage di United Nations of Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO) pada 4 September 2008.

Pada era pemerintah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, 9 Januari 2009 batik diterima secara resmi oleh UNESCO.

Baca juga: 30 Link Twibbon Hari Batik Nasional 2 Oktober 2021, Lengkap dengan Cara Menggunakannya

Baca juga: Sejarah Singkat dan Kumpulan Link Twibbon Hari Batik Nasional 2 Oktober 2021

Batik diresmikan sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Non bendawi setelah sidang ke-4 UNESCO di Abu Dhabi pada 2 Oktober 2009.

UNESCO menilai teknik, simbol, dan budaya batik melekat dengan jalan panjang kebudayaan Indonesia.

Pemerintah Indonesia menerbitkan Kepres No 33 Tahun 2009 yang menetapkan Hari Batik Nasional dalam rangka meningkatkan kesadaran diri masyarakat terhdap upaya perlindungan dan pengembangan batik Indonesia.

Pemerintah Indonesia menerbitkan Surat Edaran Nomor 003.3/10132/SJ tentang pemakaian baju batik.

Hal tersebut dilakukan dalam rangka memperingati Hari Batik Nasional 2 oktober.

Sementara itu, jejak sejarah batik di Indonesia sampai ke masa kerajaan.

Zaman dulu, batik menjadi pakaian atau busana khas kerajaan.

Batik hanya dikenakan oleh keluarga kerajaan atau para pegawai kerajaan.

Kegiatan membatik di luar kerajaan diajarkan oleh pegawai keraton yang rumahnya berada di lingkungan luar keraton.

Sejarah pembatikkan di Indonesia sudah dimulai sejak masa kerajaan Majapahit.

Hal tersebut dibuktikan dengan adanya sisa-sisa peninggalan batik yang ada di wilayah Mojokerto dan Tulungagung yang merupakan kawasan bekas Kerajaan Majapahit.

Anggota Koperasi Konsumen Batik Betawi DKI Jakarta sedang membuat batik tulis Betawi di kawasan Perkampungan Industri Kecil (PIK), Pulogadung, Jakarta Timur, Senin (30/8/2021). Koperasi yang beranggotakan 26 orang tersebut memberikan pelatihan pembuatan batik tulis dari pemakaian malam dan canting hingga teknik pewarnaan untuk membantu perekonomian di masa pandemi. Tribunnews/Herudin (Tribunnews/Herudin)

Tradisi membatik hanya dikenal di dalam wilayah kerajaan.

Batik menjadi sesuatu yang ningrat dan eksklusif karena hanya digunakan sebagai pakaian raja dan para pembesar kerajaan.

Namun, seiring berjalannya waktu tradisi batik mulai menjalar ke wilayah luar kerajaan.

Teknik batik sebenarnya sudah ada sejak seribu tahun silam.

Teknik ini diperkirakan berasal dari Mesir Kuno atau Sumeria.

Teknik membatik berkembang dan menyebar sampai ke beberapa negara yaitu Indonesia, China, Afrika, dan Ukraina.

Selain itu, batik juga memiliki jenis dan motif-motifnya.

Dikutip dari dpmpts.cianjurkab.go.id berikut jenis-jenis batik.

Jenis-jenis batik

Batik nasional memiliki beragam jenis yang dilihat dari segi daerah produksinya.

Salah satunya yang paling unik adalah jenis batik tiga negeri.

Disebut dan dinamakan batik tiga negeri karena dibuat di tiga daerah yaitu Lasem, Solo, dan Pekalongan.

Lalu, dilihat dari cara pembuatan, komposisi, dan kekhasan tiga daerah menjadi satu, maka harga batik tiga negeri paling mahal di antara yang lain.

Jenis batik terkenal lainnya di Indonesia antara lain Batik Mega Mendung Cirebon, Batik Tujuh Rupa Pekalongan, Batik Parangkusumo.

Selain itu, ada juga Batik Sekar Jagad Solo Yogyakarta, Batik Tambal Yogyakarta, Batik Lasem Rembang, Batik Singa Barong Cirebon, Batik Jlamprang, Batik Terang Bulan, Batik Cap Kombinasi Tulis, Batik Tiga Negeri Pekalongan, Batik Sogan Pekalongan, dan lain sebagainya.

Baca juga: Sambut Hari Batik Nasional, Desainer Anne Avantie Kolaborasi dengan Tupperware

Baca juga: Mengenal Batik dan Jenis-jenis Motifnya sebagai Seni Tradisional Indonesia yang Mendunia

Motif Batik

Zaman dulu, motif batik lebih banyak dikenal bernuansa tradisional Jawa, Islami, Hindunisme, dan Budhisme,

Namun, seiring perkembangan zaman motif batik pun beragam.

Selain itu, cara pembuatannya tidak sebatas ditulis menggunakan canting dan memakan waktu yang lama.

Saat ini, kain batik dibuat dengan menggunakan teknik printing, cap, dan lain sebagainya untuk memenuhi permintaan pasar.

Motif-motif pada batik dicap dengan alat stempel tertentu sehingga tercipta produksi massal.

Sementara itu, batik tulis dibuat dengan canting yang dibanderol dengan harga paling mahal.

Hal tersebut dikarenakan tingkat kerumitannya karena batik tulis termasuk jenis kain yang menduduki level paling natural dalam proses produksinya.

(Tribunnews/Devi Rahma)

Artikel Lain Terkait Batik

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini