Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Putra sulung Sabam Sirait, Maruarar Sirait menyampaikan ada empat tradisi yang diajarkan ayahanda selama hidup.
Menurutnya, keempat hal tersebut sudah tertanam dan tidak akan pernah dilupakan.
"Pertama tradisi politik kebangsaan, politik pancasilais," kata Bung Ara sapaannya, di TMP Kalibata, Jakarta, Minggu (3/10/2021).
Baca juga: Presiden Jokowi Sempat Kirim Dokter Kepresidenan Sebelum Sabam Sirait Meninggal
Tradisi yang kedua, ajaran bergotong royong di tengah kekurangan.
"Puluhan tahun kami berada di rezim berbeda-beda. Secara politik pasti tidak mudah, disitulah dengan kokoh kami bangga dengan orang tua kami bisa bertahan pada saat-saat sulit," tutur Ara.
Ia melanjutkan tradisi ketiga yakni tidak boleh sombong apabila memenangkan kontestasi politik.
Ara meyakini setiap partai politik tidak ada yang selalu menang.
Baca juga: Luhut: Sabam Sirait Seorang Patriot yang Mengabdi untuk Demokrasi
"Ada waktunya menang, dan tentu ada waktunya kalah. Persahabatan dan perkawanan itu lebih abadi," kata dia.
Keempat, Ara mengatakan tradisi adat Batak yang sangat melekat di dalam keluarga.
Menurut dia, adat Batak memiliki komitmen tinggi dalam pendidikan, bekerja keras, dan menghormati orang tua.
Di sisi lain, Ara mengucapkan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) atas perhatian kepada Sabam yang sempat dirawat di ICU sebelum meninggal dunia.
"Sampaikan salam hormat dari kami ke Presiden yang beri perhatian kirim dokter tim Kepresidenan setengah jam sebelum Pak Sabam Sirait meninggal dunia," ujar Ara.
Kata Ara, saat itu Jokowi juga sempat berbicara dengan ibunya untuk memberikan semangat.
Jokowi juga dianggap memiliki sumbangsih hingga ke prosesi pemakaman anggota DPD RI itu.
"Peran yang sangat luar biasa, tolong sampaikan salam hormat bagi Presiden. Mamah sampaikan seperti itu tolong sampaikan," kata Ara.
Pesan itu disampaikannya langsung kepada dua menteri Jokowi yang hadir dalam prosesi pemakaman.
Dua menteri Jokowi yang hadir ialah Menteri Koordinasi Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly.