Dikutip dari Pos-Kupang.com, Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Laiskodat mengkiritisi ikrar yang dibacakan Ketua DPR RI, Puan Mahrani saat Peringatan Hari Kesaktian Pancasila, 1 Oktober 2021 di Monumen Pancasila, Lubang Buaya, Jakarta Timur.
Gubernur Viktor menyebut ada kesalahan ketika membacakan kalimat mengatasnamakan bangsa Indonesia saat menandatangani Ikrar kesetiaan Pancasila dalam pelaksanaan upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila,
“Menurut saya ada sedikit kesalahan dalam upacara hari ini, karena ketika mengatasnamakan bangsa Indonesia, itu tidak boleh ada pihak lain, selalu harus Presiden dan Wakil Presiden saja," katanya.
"Atas nama bangsa oleh Ketua DPR, menurut saya itu adalah sebuah catatan sejarah yang salah, inilah nilai-nilai Pancasila yang harus kita jaga,” ucap Gubernur Viktor.
Ia menegaskan, yang mempunyai kewenangan untuk mengatasnamakan bangsa Indonesia hanyalah Presiden dan Wakil Presiden, sebagai Kepala Pemerintahan atau Kepala Negara.
Lebih lanjut, ia mengatakan tidak ada pihak lain, sehingga hal ini harus menjadi perhatian Pemerintah Pusat.
Dia juga menjelaskan, semangat Pancasila mempunyai dampak yang sangat penting bagi kaum millenial dalam berinovasi dan berkreasi.
Sehingga diharapkan bisa memajukan dan memotivasi para generasi millenial untuk melakukan kegiatan yang positif pula.
“Pancasila harus selalu hidup dan terus dijadikan Ideologi dalam semangat perubahan terutama bagi kaum millenial," kata Gubernur NTT.
Gubernur juga mengajak generasi muda, membangun daerah dengan semangat Pancasila.
Baginya, Pancasila sebagai kekuatan pemersatu bangsa.
Ia menegaskan, Pancasila adalah konsensus dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan hal itu sudah final serta tidak dapat diubah.
Baca juga: Dubes dan Perwakilan Negara Sahabat Saksikan Pembukaan PON XX Papua Secara Virtual
Diketahui, Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) mengikuti upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila Tahun 2021 secara virtual di Ruang Rapat Assisten, Kantor Gubernur NTT.
Upacara tersebut, dipimpin langsung Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) di Monumen Pancasila Sakti, Kawasan Lubang Buaya, Jakarta Timur.