News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

SBY Ingatkan Ancaman Krisis Iklim Hingga Masalah Pangan di Dunia

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dalam video arahan kepada pimpinan dan kader Partai Demokrat yang dirilis pada Rabu (24/2/2021).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyoroti masalah perubahan iklim yang melanda belahan bumi akhir-akhir ini.

SBY mengungkapkan bahkan sebagian kalangan menyebut bahwa saat ini telah terjadi krisis iklim.

"Isu ketiga ini topik bahasan kita yaitu isu perubahan iklim, pemanasan global, dan tentunya pembangunan berkelanjutan. di banyak negara. Banyak yang mengatakan bahwa kita ini bukan hanya menghadapi perubahan iklim, tapi krisis iklim," tutur SBY dalam webinar yang digelar UIN Ar-Raniry, Senin (4/10/2021).

Dirinya meminta agar masyarakat dunia untuk mengantisipasi serta mencari solusi terkait krisis iklim yang terjadi.

Dampak dari krisis iklim, menurut SBY, adalah masalah yang tidak dapat dipandang ringan.

"Jangan main-main Mari kita lakukan segala sesuatunya secara bersama secara nasional dan secara internasional untuk mengatasinya," tutur SBY.

Baca juga: SBY Cerita Upaya Dirinya dan JK Wujudkan Perdamaian di Aceh

Saat ini, kata SBY, penduduk dunia kita ini sekarang jumlahnya mencapai 7,9 miliar. Pada tahun 2050, diperkirakan jumlahnya akan mencapai 9 sampai 10 miliar manusia.

"Nah kebutuhan dasar diperkirakan juga baik itu pangan, air, energi akan meningkat tajam 60 sampai 70 persen. Sementara bumi dan sumber-sumber kehidupan kita sekarang ini sudah mengalami tekanan dan penurunan," ungkap SBY.

Menurut SBY, hal ini merupakan tantangan besar yang harus dihadapi secara internasional.

Masalah pangan, menurut SBY, juga menjadi tantangan yang sangat serius untuk dicarikan solusinya.

"Setiap malam ada satu miliar manusia yang tidurnya tidak nyenyak karena lapar, kurang makan, tidak punya uang untuk mencukupi kebutuhan pangannya. Ada bangsa yang kelebihan dan ada banhsa kekurangan pangan," pungkas SBY.
 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini