TRIBUNNEWS.COM - Asesmen Nasional (AN) merupakan program penilaian terhadap mutu setiap sekolah, madrasah, dan penyetaraan pada jenjang dasar serta menengah.
Dikutip dari laman Kemdikbud, terdapat tiga hal yang dinilai yaitu literasi, numerasi, dan karakter.
Tiga poin di atas dilakukan oleh murid dari masing-masing sekolah.
Selain itu terdapat juga penilaian terhadap kualitas proses belajar-mengajar serta iklim pendukung pembelajaraan.
Baca juga: Kemendikbudristek: Humas jadi Kunci Keterlibatan Industri pada Pendidikan Vokasi
Baca juga: 2.175 Orang Terima Beasiswa Pendidikan Indonesia dari Kemendikbudristek
Sedangkan instrumen utama dari Asesmen Nasional adalah Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), Survei Karakter, seta Survei Lingkungan Belajar.
Masih dikutip dari sumber yang sama, tujuan dari adanya Asesmen Nasional adalah untuk pengembangan kompetensi dan karakter murid.
Selain itu, AN bukanlah seperti ujian nasional.
Hal tersebut ditegaskan oleh Direktur Sekolah Dasar, Ditjen Pauddasmen, Sri Wahyuningsih.
Dikutip dari Kompas.com, Sri menyebut masih banyak kerisauan dari orang tua dan sekolah terhadap Asesmen Nasional.
"Dengan AN, kita dapat mempersiapkan perencanaan pendidikan yang lebih baik berdasarkan hasil yang didapatkan nanti."
"Baik sekolah, Pemda, maupun pemerintah pusat, bersinergi mendorong percepatan kualitas SDM unggul di masa yang akan datang melalui AN," jelas Sri.
Terkait jumlah sekolah yang mengikuti AN berikut rinciannya.
- SD: 167.721 sekolah
- SMP/MTs: 58.225 sekolah