News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pengamat Nilai Gaya Komunikasi Risma yang Marah-Marah, Ada 2 Pesan yang Tersirat

Penulis: Shella Latifa A
Editor: Miftah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharini memberikan keterangan pers saat mendatangi Gedung KPK Merah Putih, Jakarta Selatan, Senin (11/1/2021). Kedatangan Risma untuk berkoordinasi terkait hasil kajian pengelolaan bantuan sosial yang di lakukan KPK. Pada pertemuan tersebut, KPK berharap perbaikan dalam skema penyelenggaraan bansos akan meningkatkan efektivitas penyaluran yang lebih tepat sasaran dan tepat guna serta menutup potensi terjadinya tindak pidana korupsi. Tribunnews/Jeprima

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Sosial Tri Rismaharini sempat menjadi sorotan publik beberapa waktu lalu.

Sosoknya disorot lantaran memarahi-marahi seorang pegawai pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) di depan khalayak umum.

Sikap marah-marah Risma ini menuai komentar dari masyarakat hingga pejabat politik.

Pengamat Politik Adi Prayitno pun memberi analisisnya terkait gaya komunikasi Risma tersebut.

Dari sisi komunikasi politik, Adi menyebut ada 2 pesan yang ingin disampaikan Risma lewat aksinya.

Baca juga: Cair Oktober 2021, Akses cekbansos.kemensos.go.id untuk Cek Penerima Bansos PKH Tahap IV

Pertama, menurut Adi, kemarahan tersebut dipertontonkan Risma untuk menunjukkan dirinya adalah sosok pemimpin yang berbeda.

"Ingin mempertontonkan publik bahwa dia punya diferensisasi, punya pembeda dengan yang lainnya," kata Adi, dikutip dari tayangan YouTube TV One, Selasa (5/10/2021).

Kedua, kata Adi, Risma ingin apa yang ia lakukan viral, kemudian menjadi perbincangan.

Dimana, cara itu dilakukan demi memancing publik membahas satu problem yang serius.

Menteri Sosial Tri Rismaharini. (istimewa)

Baca juga: POPULER Nasional: Cerita Moeldoko Berambisi Jadi Presiden | Roy Suryo Unggah Foto Risma

Ia pun mencontohkan, sikap marah-marah Risma terkait PKH, yang sebetulnya menyiratkan pesan bahwa ada permasalahan data.

"Ketika Risma marah-marah tentang pendamping PKH, satu hal yang ingin ditegaskan bahwa persoalan data PKH penerima bansos emang amburadul."

"Ketika Risma duduk di lampu merah, itu menegaskan bahwa persoalan semrawut di lampu merah tidak selesai sampai sekarang," jelas Adi.

Alhasil, menurut Adi, Risma ingin dilihat sebagai seorang pemimpin punya pembeda dengan yang lainnya.

Kemudian, dikenal sebagai sosok yang berani melakukan hal  tidak wajar demi menyampaikan pesan-pesan yang harus menjadi perbincangan serius bagi publik.

Pengamat Politik, Adi Prayitno (Tangkap layar channel YouTube tvOne)

Baca juga: Sempat Tersinggung Warganya Dimarahi, Gubernur Gorontalo Minta Maaf ke Risma

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini