Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan pertemuan G20, kelompok 19 negara dengan perekonomian besar di dunia ditambah dengan Uni Eropa yang akan resmi diemban Indonesia mulai 1 Desember 2021 hingga 31 November 2022
Direktur Jenderal Kerja Sama Multilateral Kemlu, Febrian A Ruddyard mengatakan visi Indonesia adalah memastikan Presidensi G20 membawa manfaat konkret dan strategis dengan semangat pulih bersama dari dampak pandemi.
“Ini merupakan amanah besar bagi kita semua, pertama kalinya dalam sejarah Indonesia,” kata Febrian pada konferensi pers Selasa (12/10/2021).
Menteri luar negeri Retno Marsudi bersama dengan lima menteri lainnya telah meluncurkan Road to G20 Indonesia 2022 sekaligus memperkenalkan logo G20 Indonesia pada 14 September lalu.
Baca juga: Netizen Ramai-ramai Suarakan Ajakan Vaksinasi Covid-19, #VaksinPulihkan Negeri Jadi Trending
Dirjen mengatakan Presidensi G20 Indonesia mengangkat tema “Recover Together, Recover Stronger”, dimana inklusivitas menjadi kunci.
“Nantinya semangat ini juga kita wujudkan di tingkat nasional agar dampak G20 terasa hingga lapisan grassroots,” ungkapnya.
Melalui forum G20 ini, Indonesia akan memperjuangkan kepentingan nasional dan juga menyuarakan concern negara berkembang lainnya.
Sementara itu, direktur pengembangan ekonomi dan lingkungan hidup Kemlu RI, Hari Prabowo mengatakan pihaknya akan aktif melibatkan kementerian/Lembaga maupun pengusaha di Indonesia untuk membumikan semangat G20 di tanah air.
“Kita identifikasi sektor-sektor spesifik yang sangat dekat dengan rakyat banyak, untuk kita dorong kemajuannya dalam presidensi Indonesia,” ujarnya.
Adapun serah terima Presidensi G20 dari Italia ke Indonesia akan dilaksanakan pada KTT G20 Roma.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkan untuk hadir dalam penyerahan Presidensi G20 pada 31 Oktober mendatang.