TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Kesehatan Lingkungan Vensya Sitohang mengatakan mencuci tangan dengan sabun adalah cara termurah dan paling efektif untuk menghentikan penularan Covid-19.
Selain mencegah Covid-19, CTPS ternyata dapat menurunkan penyakit diare hingga 30 persen dan ISPA hingga 20 persen.
Dua penyakit itu merupakan penyebab utama kematian anak balita di Indonesia.
"Untuk menghentikan penularan Covid-19 dan mencegah wabah di masa depan, semua orang di manapun harus melakukan praktik CTPS," kata Vensya dalam konferensi pers secara virtual Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia, Rabu (13/10/2021).
Perilaku CTPS yang benar adalah setiap orang harus mencuci tangan dengan sabun secara teratur, setiap saat kritis, dan mengikuti teknik mencuci tangan yang benar.
Tak hanya itu, katanya, akses terhadap air sanitasi dan kebersihan adalah hak asasi manusia.
Setiap orang harus memiliki akses air minum yang aman dan toilet bersih, serta fasilitas kebersihan yang aman.
Baca juga: Selain Cegah Covid-19, Cuci Tangan Pakai Sabun Turunkan Kasus Penyakit Diare dan ISPA hingga 20%
Sayangnya, belum semua rumah di Indonesia memiliki fasilitas cuci tangan.
Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) 2020 di Indonesia, satu dari empat orang tidak memiliki fasilitas cuci tangan di rumahnya.
Jumlah ini 25 persen dari populasi atau 64 juta orang Indonesia tidak memiliki akses cuci tangan.
Ia juga mengatakan, selain fasilitas CTPS di rumah, ada juga beberapa tempat yang harus ada fasilitas tersebut, antara lain sekolah, fasilitas pelayanan kesehatan, dan tempat-tempat umum seperti mal, pasar tradisional, dan taman.
Hari CTPS menjadi momentum masyarakat dalam mencegah penularan berbagai penyakit.
Melalui tema "Masa Depan Kita di Tangan Kita Mari Beraksi Bersama Untuk Membuat CTPS Nyata Bagi Semua" mengingatkan masyarakat akan pentingnya sanitasi bersih dalam kehidupan sehari-hari.
Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia mengadakan Gerakan CTPS di 10.000 lokus.
Ketua Umum PP Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia Prof Dr H Arif Sumantri SKM MKes mengatakan gerakan tersebut bertujuan memberikan edukasi pada masyarakat dari suatu perilaku sederhana yang dapat berdampak besar.
"Gerakan tersebut menyampaikan informasi tangan yang bersih dapat menyelamatkan nyawa dan mencegah penyakit menular lainnya," ucap Arif. (Tribun Network/Rina Ayu/sam)