Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Yudo Margono melantunkan lagu Satrio Samudro di geladak heli KRI Bung Tomo 357.
Yudo kerap bernyanyi saat kegiatan kerjanya terutama lagu dengan lirik bahasa Jawa.
"Kita punya lagu baru prajurit TNI AL Jalesveva Jayamahe," ucap Yudo disambut riuh prajurit.
Sosok yang santer diisukan menjadi Panglima TNI ini didampingi Wakasal Laksamana Madya TNI Ahmadi Heri Purwono dan Kadispenal Laksamana Pertama Julius Widjojono.
Logat Jawa Timuran Yudo yang khas membuat suasana Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) pembuatan film Arafuru menjadi cair.
Tamu dan hadirin meminta KSAL untuk kembali menyanyikan tembang lagu.
"Uenak saja, bayar.." kelakar Yudo menanggapi permintaan audiens.
Baca juga: KSAL Laksamana Yudo Margono Tanggapi Rumor Soal Calon Panglima TNI: Mbok Ya Sabar
Laksamana Yudo juga sebelumnya menikmati Suki, makanan dari Korea dan es kelapa Bangkok.
Hujan deras mengguyur selama jalannya acara.
Laksamana Yudo menilai hal ini merupakan berkah karena akan dimulainya produksi film Arafuru.
"Kemarin itu puanas, sekarang hujan seharian. Ini tandanya film ini akan luar biasa," tuturnya.
Bantu Film Arafuru
KSAL berjanji akan mendukung penuh proses produksi film Arafuru yang secepatnya mulai digarap.
Dia menilai aktor utama Chico Jericho sangatlah tepat menghidupkan kembali Komodor Yos Sudarso dalam film Arafuru.
"Chico Jericho kan bukan pemain baru, beliau sudah pemain senior dalam film maupun sinetron ya. Kita sudah tahu bagaimana kiprah Pak Chico Jerico. Karena ini juga sudah merupakan pilihan dari tim kreatif, saya kira cocok," kata Yudo.
Baca juga: Dukung Penuh Pembuatan Film Pertempuran Arafuru, Yudo: Sejarah Perjuangan Angkatan Laut
Yudo mengatakan TNI AL akan membimbing Chico mulai dari bagaimana cara berpakaian, berperilaku hingga memimpin sebuah Gugus Tugas.
"Tentunya sebagai pemimpin Gugus tugas nantinya akan saya berikan pemahaman kepada dia. Harus kita bimbing bagaimana memimpin empat kapal untuk melaksanakan pertempuran," kata Yudo.
Yudo mengapresiasi PT Indonesia Televisi Streaming Network (ITSN) yang akan membuat film tersebut.
Menurutnya. pertempuran Arafuru merupakan sejarah perjuangan Angkatan Laut.
Ketika itu, kata dia, KRI Macan Tutul Indonesia tenggelam oleh kapal perang frigate Belanda dalam merebut kembali Irian Barat.
Baca juga: Ketika KSAL Laksamana Yudo Margono Tak Sengaja Bertemu Sahabat Masa Kecilnya yang Kini Jadi Polisi
Harapannya sejarah perjuangan Angkatan Laut dapat terbuka dan dapat diteladani oleh para prajurit TNI AL penerus.
"Kami dari TNI AL siap memfasilitasi dari prajurit termasuk alutsista untuk kebutuhan produksi film," urai Laksamana Yudo.
Film tersebut menceritakan tentang sejarah pertempuran Laut Arafuru yang dipimpin Komodor Yos Sudarso melawan penjajah 59 tahun lalu.
Rencananya film tersebut tayang premier 15 Januari 2023 di Hari Dharma Samudera.
Penayangan film ini diharapkan dapat mengenang pertempuran yang terjadi di Laut Aru pada tanggal 15 Januari 1962 antara Tentara Indonesia melawan Belanda untuk pembebasan Papua.