Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gerakan Nasional Indonesia Kompeten (GNIK) akan menggelar Kongres Nasional Indonesia Kompeten (KNIK) II pada tanggal 28 - 29 Oktober 2021.
Ketua Steering Comitte GNIK Yunus Triyonggo mengatakan, KNIK II kali ini GNIK mengangkat tema "Akselerasi Sumber Daya Manusia (SDM) Kompeten dalam Penciptaan Lapangan Kerja dan Kewirausahaan Menuju Indonesia Maju".
"Kegiatan ini akan dihadiri oleh kurang lebih 500 pimpinan perusahaan, praktisi dan pakar SDM dari seluruh Indonesia, asosiasi industri, asosiasi profesi, lembaga pendidikan/universitas," ujar Yunus di Auditorium IPMI, Rawajati, Jakarta Selatan, Selasa (19/10/2021).
Yunus berharap ajang ini mampu memberikan masukan dan rumusan kerangka serta peta eksekusi nasional dalam meningkatkan serapan lulusan Perguruan Tinggi serta kualitas dan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia.
Baca juga: Nadiem Makarim: Adaptasi Teknologi Sangat Penting untuk Sektor Pendidikan
Baca juga: Nadiem Makarim Ingin Industri Berlomba Dapatkan Matching Fund
Sehingga relevan dengan tantangan dan kebutuhan ruang lingkup pekerjaan baru untuk Indonesia pasca pandemi.
Kongres ini turut mengundang Presiden RI Joko Widodo dan melibatkan staf Kepresidenan, Kemenko Perekonomian, Kementrian Ketenagakerjaan, Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Kementrian PAN RB, Kementrian BUMN.
Adapun narasumber lainnya yang akan hadir antara lain Managing Director Google Indonesia Randy Yusuf serta Coach Indra Sjafri. Mendikbudristek Nadiem Makarim juga dikabarkan akan hadir pada ajang ini.
"Dalam dua hari Kongres ini akan diadakan 10 talkshow yang diselenggarakan secara offline serta melalui platfrom online berkoordinasi bersama dengan 44 area director GNIK di seluruh provinsi di Indonesia," tutur Yunus.
Baca juga: Trade Expo Indonesia 2021 Jadi Ajang Promosi Perdagangan Berskala Internasional
Topik-topik yang akan dibahas pada Kongres kali ini seputar lapangan kerja dan kewirausahaan antara lain peran pemerintah dan industri dalam akselserasi SDM di Indonesia, program pemagangan bersertifikat dalam akselerasi SDM, dan future of work.
Hingga kolaborasi sektor publik dan swasta, life-long wearning, kampus merdeka to address education missmatch, startegi menghadapi pandemi, pemberdayaan aparatur, sertifikasi profesi dan pelatihan vokasi, dan peran BUMN serta kebijakan pemerintah dalam akselerasi SDM Indonesia unggul.
“Acara ini terbuka untuk semua kalangan dalam rangka menciptakan kolaborasi dan sinergi antar pemangku kepentingan dalam menciptakan sumber daya manusia yang kompeten,” pungkas Yunus. (*)