News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

PTM Dikhawatirkan Jadi Pemicu Gelombang 3 Covid, Begini Tanggapan Presiden Jokowi dan Nadiem Makarim

Penulis: Inza Maliana
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mendikbudristek Nadiem Makarim kembali meninjau proses pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas. Pada peninjauannya kali ini, Nadiem mengunjungi SD Santo Fransiskus III Kayu Putih, Jakarta Timur pada Jumat (10/9/2021).

Perluasan dan percepatan vaksinasi penting untuk mengontrol laju penularan Covid-19 dan mempertahankan tren penurunan kasus Covid-19 di seluruh Tanah Air.

Baca juga: Persiapkan PTM, Ribuan Mahasiswa IIK Strada Indonesia Telah Divaksin

Dengan demikian, tidak hanya sektor pendidikan yang dapat segera berjalan normal, tetapi ekonomi pun diharapkan segera pulih kembali.

"Kita ingin juga segera menggerakkan perekonomian riil di daerah-daerah dan menjaga pertumbuhan ekonomi nasional," kata dia.

Mendikbudristek Nadiem Makarim Ungkap Tak Perlu Panik soal PTM

Sementara, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim menegaskan PTM bagi siswa sekolah harus dilanjutkan.

Sebab, menurut Nadiem, dampak dari learning loss akibat terlalu lamanya pembelajaran secara daring jauh lebih besar dan permanen pada anak didik.

Namun, ia mengingatkan PTM harus dilanjutkan ketika angka kasus Covid-19 terus melandai.

Baca juga: Wiku Ingatkan Pentingnya Simulasi PTM Sesuai Kelompok Umur dan Sekolah

"Kalau angka itu terus melandai saya rasa anak-anak sebaiknya tidak dikorbankan lagi dari sisi pendidikan yang menurut saya dampaknya bisa jauh lebih permanen daripada Covid-19," ujar Nadiem, usai berziarah ke Makam Presiden Soekarno, Kamis (21/10/2021) malam.

Nadiem mengatakan hal itu setelah dimintai responsnya atas peringatan yang disampaikan Presiden Joko Widodo tentang kehati-hatian dalam pelaksanaan PTM.

Mendikbudristek Nadiem Makarim meninjau pelaksanaan PTM terbatas di SMAN 71 Jakarta, Jumat (10/9/2021). (Tribunnews.com/ Fahdi Fahlevi)

Menurut Nadiem, pemerintah melalui Satgas Covid-19 akan terus memonitor ketat pelaksanaan PTM guna mengantisipasi jika terjadi penularan selama kegiatan tersebut.

Protokol yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan, ujarnya, sudah sangat baik termasuk dalam penyelenggaraan PTM.

Salah satu protokol yang dia maksud adalah pelaksanaan random sampling kepada peserta PTM.

Hal itu guna mengetahui situasi infeksi serta instrumen untuk mengantisipasi terjadinya penularan yang tidak terkendali.

"Jadi kami akan selalu memonitor (pelaksanaan PTM). Pasti selalu ada resiko. Tapi, protokol yang sudah ditetapkan Kemenkes sudah sangat baik," ujar dia, dikutip dari Kompas.com.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini