TRIBUNNEWS.COM - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny K. Lukito, mengabarkan anak usia 6 sampai dengan 11 tahun kini dapat mengikuti vaksinasi Covid-19.
Kabar ini tentunya merupakan kabar baik bagi masyarakat, mengingat saat ini Pembelajaran Tatap Muka (PTM) sudah berjalan.
Hal tersebut diungkap Penny dalam konferensi pers Persetujuan Penggunaan Vaksin Sinovac pada Anak yang disiarkan secara virtual melalui YouTube Badan POM RI, Senin (1/11/2021).
"Kita bersyukur pada hari ini kita dapat menyampaikan pengumuman untuk telah diterbitkannya izin penggunaan vaksin Covid-19 (yakni) vaksin (berjenis) Sinovac, Coronavax, dan vaksin Covid-19 dari Biofarma untuk anak usia 6 sampai dengan 11 tahun," kata Penny.
Baca juga: Gandeng Biofarma, Musim Mas Salurkan 23.400 Dosis Vaksin Covid-19
Baca juga: Biofarma Telah Distribusikan Vaksin 3.064.664 Dosis ke-32 Provinsi Indonesia
Dengan kebijakan baru ini, penggunaan Vaksin Sinovac dapat digunakan untuk vaksinasi anak berusia 6 sampai 17 tahun.
"Saya kira ini suatu berita yang menggembirakan ya karena kami yakin sekali bahwa vaksinasi anak menjadi suatu yang urgent sekarang. Apalagi pembelajaran dan pengajaran tatap muka sudah dimulai," tambah Penny.
Ini merupakan sebuah upaya untuk mengantisipasi terjadinya tingkat keparahan lagi.
Mengingat, walaupun kasus konfirmasi Covid-19 Indonesia terus menurun, namun pandemi di belahan dunia lainnya masih banyak yang positif.
"(Ini) masih menjadi kewaspadaan kita semua (karena pandemi) ini belum berakhir. (Jadi) kita harus tetap terus menggulirkan seluas mungkin program vaksinasi Covid-19 ini," ujarnya.
Sementara itu, bagi anak di bawah dari umur 6 tahun, BPOM masih akan terus mengupayakan data-data yang lebih lengkap.
Baca juga: Antisipasi Dampak PTM, 3 Kementerian Ini Akan Kerja Sama Buat Aplikasi Proaktif Tracing
Baca juga: Cara Scan QR Code PeduliLindungi di Tokopedia, Gojek, Shopee, serta Perbaiki Data Sertifikat Vaksin
Ini karena anak usia dini membutuhkan kehati-hatian yang lebih dalam pemberian vaksinasi.
"(Atas upaya ini) kami menyampaikan apresiasi dan penghargaan terhadap kerjasama yang sudah dibangun. Dari tim penilai obat dalam hal ini yang terdiri dari berbagai ahlinya. Dan juga tentunya dari ITAGI dan para klinisi yang tergabung di dalam tim komnas penilai obat," kata Penny.
Terkait data dan keamanannya, BPOM menjelaskan melaporkan bahwa dari uji klinik anak usia 6-11 tahun, sebanding dengan kelompok usia 12 sampai 17 tahun.
"Jadi dari anak-anak ini, tentunya lebih pada aspek keamanan dan aspek dari imunogenisitasnya yang cukup tinggi yakni 96%. Kalau efikasinya yang mengikuti data yang ada pada sebelumnya. Dan saya kira menunjukkan bahwa vaksin ini aman untuk anak 6 sampai dengan 11 tahun," tandas Penny.
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani)