TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah loyalis Anas Urbaningrum mendatangi Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum (AHU) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) dalam rangka mendaftarkan sejumlah berkas pengesahan pembentukan Partai Kebangkitan Nusantara (PKN), Senin (1/11/2021) siang.
Dalam kesempatan tersebut hadir Sekretaris Jenderal PKN Sri Mulyono yang didampingi Wakil Ketua Umum PKN Gerry H Hukubun, dan beberapa orang lainnya.
Tapi tak nampak kehadiran Gede Pasek Suardika selaku Ketua Umum PKN.
Diketahui, partai ini dibentuk oleh para loyalis Anas Urbaningrum, mantan elit Partai Demokrat.
Pascamenyerahkan berkas, Sri menyebut dari 8 persyaratan yang seharusnya diberikan kepada Ditjen AHU Kemenkumham, ternyata masih ada satu persyaratan yang belum dilengkapi.
Rencananya kekurangan itu akan segera dilengkapi hari ini juga.
Baca juga: FAKTA-FAKTA PKN, Partai Baru Diisi Loyalis Anas Urbaningrum, Klaim Mantan Kader Tertarik Gabung
"Satu poin yang harus kita lengkapi dan rencananya hari ini kita juga akan lengkapi. Dan kami berharap semua berjalan baik dan lancar. Mohon doa dari teman-teman media semua supaya ini kepengurusan secara legal di Kemenkumham berjalan baik dan lancar semua," ujar Sri.
Selalu konsultasi kepada Anas
Sri menceritakan bahwa setiap langkah politik yang diambil PKN selalu dikonsultasikan terlebih dahulu dengan Anas Urbaningrum.
Sebulan sekali para petinggi PKN mengunjungi Anas di balik jeruji untuk membicarakan dan meminta bimbingan soal partai ini.
Anas sendiri diketahui bakal menghirup udara segar alias bebas dari tahanan pada tahun depan.
Namun, ketika disinggung posisi apa yang akan dijabat Anas di PKN, Sri menyerahkan hal tersebut kepada yang bersangkutan.
Baca juga: Sekjen PKN: Kami Ikut Anas Urbaningrum soal Langkah-langkah Politik Nanti
"Terakhir hari Sabtu lalu kita ke mas Anas untuk melaporkan hasil Munas kita dan beliau menyarankan supaya administrasi harus dibereskan dulu. Langkah pertama adalah membereskan administrasi, setelah administrasi beres baru kita berpikir langkah selanjutnya," ucap Sri.
"(Jabatan) Itu nanti terserah Mas Anas ya, kita sih ikut beliau saja soal langkah-langkah politik. Kalau beliau seperti apa ya kita ikut saja. Iya jadi tergantung Mas Anas," imbuhnya.