Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Politikus PDI Perjuangan Hendrawan Supratikno menanggapi prediksi wacana poros PDIP-Gerindra melawan poros Golkar-NasDem di Pilpres 2024.
Hendrawan berujar, tidak ingin berspekulasi.
Menurutnya, seorang politisi tidak bisa berperan sebagai pengamat.
Soal koalisi Pilpres dan Pemilu 2024, lanjut dia, masih melalui proses panjang.
Saat ini belum ada urgensi untuk membahasnya.
"Jadi kami tidak boleh berperan sebagai pengamat. Soal-soal koalisi, Pilpres dan lain-lain, masih jauh, sehingga tidak ada urgensi kami untuk mengulasnya," ujar Hendrawan kepada wartawan, Kamis (4/11/2021).
Hendrawan menerangkan, kader PDIP tidak bisa berspekulasi dan berimajinasi terkait politik. Semua kader harus taat asas dan disiplin terhadap perintah partai.
"Kalau kami di partai harus taat asas dan disiplin, hanya bicara apa yang diputuskan partai," ujar Hendrawan.
Sebelumnya, Pengamat Politik Gun Gun Heryanto melihat kemungkinan tiga poros di Pemilihan Presiden 2024.
Di antaranya poros PDIP-Gerindra melawan Golkar-NasDem.
Gun Gun melihat dari pergerakan aktor-aktor partai politik yang memiliki kecenderungan akan terdapat tiga poros di Pilpres.
Baca juga: Politikus Golkar Bicara Soal Syarat Pendamping Airlangga untuk 2024: Tokoh yang Punya Daya Ikat
Kemungkinan, poros pertama akan diisi PDIP dan Gerindra. Poros kedua, NasDem, Golkar, dan PKS. Sedangkan poros ketiga akan diisi oleh partai-partai menengah, seperti PKB, PPP, PAN, dan Demokrat.
Gun Gun mengatakan, poros pertama akan mencalonkan pasangan capres Prabowo Subianto dan cawapres Puan Maharani.
"Secara chemistry tidak ada masalah Prabowo dan Mega. Kedua, akan diinisiasi oleh Golkar dan NasDem. Golkar akan menjadikan Airlangga sebagai kandidat yang didorong. Entah itu RI 1 atau RI 2," ucap Gun Gun saat dikonfirmasi, Rabu (3/11).
Gun Gun menambahkan, Airlangga bisa dipasangkan dengan sejumlah kepala daerah yang memiliki tingkat keterpilihan cukup tinggi. Seperti Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Baca juga: Pengamat Usulkan Airlangga Gandeng Kepala Daerah Jika Lawan Dua Poros Besar
Sedangkan, poros ketiga akan dimotori oleh partai-partai tengah. Namun, menurut Gun Gun, butuh sosok atau figur kuat yang bisa diterima oleh semua partai.