Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peringatan Hari Kesehatan Nasional ke 57, pada 12 November, harus menjadi momentum untuk terus mengedukasi masyarakat agar mematuhi protokol kesehatan di setiap kegiatan.
Perkembangan situasi pandemi di Indonesia saat ini memang terus mengalami penurunan lonjakan kasus Covid-19, kasus aktifnya saat ini berada di sekitar 10 ribu orang.
Pemerintah saat ini tengah menguji coba pembukaan work from office (WFO) untuk industri esensial, dari tadinya 50 persen WFH.
Kondisi perekonomian juga dilaporkan membaik, pertumbuhan ekonomi lebih baik dari perkiraan badan dunia. Namun kondisi ini bukan berarti bisa mengendorkan kewaspadaan.
"Penyebaran virus corona masih mengintai kita, di mana masih memunculkan banyak varian yang tidak bisa diprediksi karena adanya mutasi virus," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam pesannya menyambut HKN 2021, Jumat (12/11/2021).
Oleh karena itu, Menteri Budi Gunadi mengingatkan, saat ini selain bersyukur karena Indonesia menjadi salah satu negara yang berhasil menurunkan lonjakan kasus Covid-19, masyarakat sebaiknya tetap waspada.
Dibutuhkan kepatuhan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan di setiap kegiatan dan peningkatan kapasitas 3T (testing, tracing, dan treatment), serta pelaksanaan vaksinasi Covid-19.
Baca juga: Mengenal Paxlovid, Obat Antivirus yang Diklaim Memiliki Efektivitas Nyaris 90 Persen pada Covid-19
Dengan mengangkat tema 'Sehat NegeriKu, Tumbuh IndonesiaKu' peringatan HKN diharapkan menjadi penyemangat bagi para pelaku pembangunan.
Termasuk di dalamnya masyarakat umum dan khususnya para penggiat sektor kesehatan untuk terus bangkit dari kondisi pandemi Covid-19.
"Semoga peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-57 ini menjadi awal pulihnya berbagai sektor di masyarakat, sehingga Indonesia bisa Kembali Sehat dan Kembali Tumbuh," kata Budi Gunadi.
Budi Gunadi merasa perlu mengingatkan soal kepatuhan masyarakat menerapkan protokol kesehatan di setiap kegiatan, karena risiko penularan masih berpotensi terjadi.
Ia menilai protokol kesehatan belum menjadi budaya adaptasi kebiasaan baru oleh seluruh masyarakat Indonesia.
Kepatuhan masyarakat dalam menerapkan 3M di tatanan kehidupan keseharian dinilai masih kurang. Ini tercermin dari hasil evaluasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada 18 Juli 2021.