Laporan wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Fakultas Hukum Universitas Pancasila menghadirkan Zannuba Ariffah Chafsoh Rahman Wahid alias Yenny Wahid untuk memberikan kuliah umum bertemakan Membumikan Pancasila Dalam Konteks Wawasan Kebangsaan Indonesia di Tengah Dinamika Nasional dan Global.
Yenny menyampaikan terdapat berbagai tantangan yang mau tidak mau harus dihadapi bangsa Indonesia saat ini.
Antara lain fake news atau hoaks yang menyebabkan algoritma platform yang kemudian mengarah pada persoalan politik identitas, primordialisme dan berujung pada ancaman terhadap pluralisme Indonesia.
"Kita, bangsa Indonesia sebenarnya sudah memiliki pelindung untuk itu, yaitu Pancasila. Jadi, ibaratnya di masa Pandemi ini, kita sudah memiliki masker sebagai pelindung dari virus-virus jahat yang dapat menyerang tubuh kita. Itulah Pancasila," ujar Yenny, dalam keterangannya, Jumat (12/11/2021).
"Dengan adanya Pancasila ini, kita sebagai bangsa Indonesia difasilitasi keragamannya, perbedaan antara satu dengan yang lain dapat dibingkai dalam kerangka Negara Indonesia," lanjut dia.
Baca juga: Ketua Majelis Syura PKS Sebut Ada Kelompok yang Merasa Paling Pancasilais dan Paling Cinta NKRI
Dalam kuliah umum itu pula, Yenny menyampaikan mahasiswa perlu memilih jalannya sendiri untuk berperan dalam menanamkan nilai-nilai Pancasila di kalangannya sendiri.
Sebab, lanjutnya, yang mengerti metode komunikasi efektif di kalangan mahasiwa adalah dari 'kaumnya' sendiri.
"Rasa toleransi juga perlu dikuatkan dengan berbasis komunitas, seperti yang sedang saya gagas bersama dengan Wahid Institute melalui program peace village. Melalui program peace village ini, toleransi dapat direalisasikan, sekaligus dengan pemberdayaan masyarakat," ucapnya.
Kuliah umum ini dilakukan dalam rangkaian PKKM dan MBKM Public Lecturer Series.
Baca juga: Stafsus BPIP: Pahlawan Yakni Mampu Mengaktualisasikan Nilai Pancasila
Awalnya kegiatan ini dibuka Rektor Universitas Pancasila Edie Toet Hendratno.
Dalam sambutan pembukaannya, Edie mengenang sosok ayah Yenny Wahid, yaitu almarhum KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang juga pernah mengisi Seminar Nasional tentang 'Refleksi Negara Kesatuan Republik Indonesia Dalam Bingkai Pancasila' pada 18 Juni 2005 silam.
"Dalam kenangan kami, kami kagum kepada sosok Gusdur yang bersedia mengisi kegiatan seminar tersebut, meskipun baru sampai dari Cirebon dini harinya," kata Edie.
Baca juga: Sosialisasi Empat Pilar di UIN Syarif Hidayatullah, Bamsoet Tegaskan Pentingnya Pendidikan Pancasila
Edie juga menyampaikan bahwa kuliah umum yang diberikan Yenny Wahid sangat relevan untuk mahasiswa-mahasiswa Universitas Pancasila yang memang harus memiliki nilai-nilai Pancasila.
Selain disambut Rektor Universitas Pancasila, kegiatan ini juga dihantarkan Dekan Fakultas Hukum Universitas Pancasila Eddy Pratomo.
Dalam sambutannya, Eddy Pratikno menyampaikan bahwa profile lulusan Universitas Pancasila perlu dikuatkan, melalui Fakultas Hukum, penanaman nilai-nilai luhur Pancasila dilakukan termasuk untuk meningkatkan pemahaman wawasan kebangsaan di era yang penuh dinamika global.