Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), Laksamana TNI Yudo Margono memimpin upacara peringatan HUT Ke-76 Korps Marinir TNI AL di Lapangan Upacara Brigif 1 Marinir, Kesatrian Marinir Hartono Cilandak, Jakarta Selatan pada Senin (15/11/2021).
Dalam amanatnya, Yudo berharap para prajurit Baret Ungu tersebut mampu berinovasi dan adaptif dengan kemajuan teknologi mutakhir.
Menghadapi kompleksitas dan luasnya spektrum ancaman dan tantangan ke depan, kata Yudo, maka pembangunan dan pembinaan struktur kekuatan harus terus dilakukan.
Yudo mengatakan, hal itu untuk mewujudkan kapabilitas arsitektur pertahanan modern yang relevan dengan perkembangan teknologi militer terkini.
Baca juga: Resmikan Mako Puslatpur Marinir 9 Dabo Singkep, KSAL: Komitmen TNI AL Pertahankan Kedaulatan NKRI
Hal tersebut disampaikan Yudo dalam Upacara HUT Ke-76 Korps Marinir TNI AL di kanal YouTube MARINIR TNI AL pada Senin (15/11/2021).
"Guna menjawab hal tersebut, Korps Marinir sebagai pasukan pendarat diharapkan mampu melaksanakan inovasi dan lebih adaptif dengan kemajuan teknologi mutakhir dan fokus kepada kebijakan pembangunan kekuatan TNI AL," kata Yudo.
Sebagai proyeksi kekuatan laut ke darat, lanjut Yudo, kemampuan tempur pasukan pendarat Korps Marinir harus ditunjang oleh kekuatan alutsista serta kesiapan sarana dan prasarana latihan Korps Marinir.
Pusat-pusat latihan tempur, kata dia, harus dibangun dan disesuaikan dengan doktrin maupun tuntutan tugas yang mengandung unsur kekinian.
"Untuk itu, saya perintahkan kepada Komandan Korps Marinir untuk menjabarkan sembilan prioritas KSAL dalam menempa kesatuan Baret Ungu berlambang keris samudera," kata dia.
Baca juga: Klaim Kapal Asing Dekat Singapura Harus Bayar ke Perwira AL Supaya Dibebaskan, KSAL: Buktikan
Ia juga menyampaikan pembangunan kekuatan pertahanan negara di laut tentunya tidak akan terlepas dari bagaimana kita mempertimbangkan konstelasi geografis dan dinamika perkambangan lingkungan strategis.
Untuk itu, kata dia, meskipun situasi dunia saat ini masih dilanda pandemi Covid-19, TNI AL tidak akan pernah berhenti untuk tetap mempersiapkan kemampuan dan kekuatannya.
Pembangunan kekuatan TNI AL saat ini, kata dia, difokuskan untuk mencapai kekuatan laut yang siap dioperasionalkan (operational ready force) dengan bertumpu pada sistem senjata armada terpadu yang terdiri dari KRI, pesawat udara, pasukan pendarat Korps Marinir, serta pangkalan.
Berdasarkan kedahsyatan keempat elemen tersebut, kata dia, kekuatan laut kita akan membentengi negara dari berbagai ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan yang mengancam kedaulatan negara.
Selama 76 tahun masa pengabdiannya, lanjut Yudo, prajurit Korps Marinir merupakan sosok kesatria Jalasena yang senantiasa tampil di depan dan berdiri dengan kokoh saat bumi pertiwi memanggil.
Dalam setiap pengabdiannya kepada bangsa dan negara, kata Yudo, Korps Marinir selalu dengan menunjukkan sikap humanis yang disertai dengan profesionalisme yang tinggi.
Baca juga: Momen Mesra KSAL Laksamana Yudo dengan Marsekal Hadi, Beri Kejutan Ulang Tahun hingga Antarkan Pamit
"Sebut saja di palagan mana Korps Marinir yang tidak pernah hadir, mulai dari menghadapi musuh nyata yang mengancam persatuan dan kesatuan bangsa, melerai dan menurunkan ketegangan massa, hingga percepatan penanganan pandemi covid-19 dalam bentuk serbuan vaksinasi maritim dan penegakan disiplin protokol kesehatan," kata Yudo.
Selaku KSAL sekaligus atas nama TNI AL, Yudo juga menyampaikan penghormatan dan penghargaan yang tinggi atas pengabdian patriot sejati prajurit Korps Marinir yang telah gugur sebagai kusuma bangsa dalam melaksanakan tugas.
Ia mengatakan begitu besar jasa prajurit terbaik ini dalam membesarkan dan mengharumkan nama besar Korps Marinir TNI AL.
"Kiranya pengorbanan para kesatria samudera ini akan selalu dikenang dan menjadi penyemangat bagi kita untuk meneruskan prajurit Jalasena yang gagah berani sebagai kebanggan bangsa dan negara tercinta, serta rakyat Indonesia," kata Yudo.