Reshuffle itu dilakukan 10 bulan setelah Jokowi dan Jusuf Kalla menjabat sebagai Presiden dan Wakil Presiden.
Kala itu, Jokowi mengganti empat menteri, yaitu Menko Bidang Perekonomian, Sofyan Djalil; Menteri PPN/Kepala Bappenas, Andrinof Chaniago; Menko Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya, Indroyono Susilo; Menko Polhukam, Tedjo Edhy Purdijatno; serta Menteri Perdagangan, Rachmat Gobel.
Selain empat menteri tersebut, Jokowi juga mengganti Sekretaris Kabinet, Andi Widjajanto.
27 Juli 2016
Reshuffle Kabinet Kerja jilid kedua dilakukan Jokowi pada Rabu, 27 Juli 2016.
Dikutip dari Kompas.com, Jokowi memperkenalkan 13 menteri barunya dalam jumpa pers.
Mereka adalah Menko Polhukam, Wiranto; Menteri Keuangan, Sri Mulyani; Mendes PDTT, Eko Putra Sanjoyo; Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi; Mendikbud, Muhadjir Effendy.
Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita; Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto; Menteri ESDM, Archandra Tahar; Menteri PAN dan RB, Asman Abnur; Menteri Kemaritiman dan Sumber Daya, Luhut Binsar Pandjaitan.
Menteri ATR/BPN, Sofyan Djalil; Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Thomas Lembong; dan Menteri PN/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro.
Baca juga: Presiden Jokowi dan Bamsoet Coba Pertamina Mandalika International Street CircuitĀ
17 Januari 2018
Pada Rabu, 17 Januari 2018, Jokowi kembali melakukan reshuffle.
Mengutip Tribunnews, ia melantik sejumlah pejabat negara di Istana Negara, Jakarta pada Rabu pagi.
Saat itu, Moeldoko dilantik menjadi Kepala Staf Presiden menggantikan Teten Masduki.
Lalu, Idrus Marham menjadi Menteri Sosial, menggantikan Khofifah Indar Parawansa yang mengundurkan diri karena mengikuti Pilkada Jawa Timur.