TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pasca penangkapan tersangka diduga teroris Anung Al-Hamat (AA), keluarga menutup diri.
Istri dan anak-anak Ustadz Anung tidak keluar rumah.
Pintu rumah satu lantai berwarna ungu tersebut digembok.
Ketika Tribun Network menyambangi, Rabu (17/11) terlihat ada yang datang mengirimkan makanan.
"Sebentar rumahnya digembok soalnya," terdengar teriakan seorang anak dari dalam rumah Ustadz Anung.
Tampak dari luar pagar minimalis rumah Ustadz Anung pun dililit rantai.
Di garasi rumah tersebut ada mobil avanza warna silver yang sehari-hari digunakan Ustadz Anung untuk berkegiatan.
Rumah Ustadz Anung juga dijadikan tempat praktik kebidanan yang adalah profesi sang istri.
Aktivitas bidan tidak berjalan karena peristiwa penangkapan Ustadz Anung oleh Tim Densus 88 Antiteror pada Selasa (17/11) tiga hari lalu.
Baca juga: Ditangkap Densus 88, Pengacara Belum Tahu Keberadaan Farid Okbah, Zain An-Najah dan Anung Al-Hamad
Sebelah kanan rumah Ustadz Anung yakni Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT).
Sedangkan sebelah kirinya warung kelontong.
Kawasan rumah Ustadz Anung kebanyakan rumah kontrakan tiga petak.
Tidak ada penjagaan lebih lanjut yang dilakukan aparat penegak hukum setelah proses penangkapan.
Hasil penelusuran Tribun Network di lokasi, warga sekitar rumah Ustadz Anung tidak ada yang berkomentar negatif tentang pribadi keluarga Anung Al-Hamat.