News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Hari Anak Universal

Sejarah Hari Anak Sedunia 20 November Beserta Fakta dan Pentingnya Diperingati

Penulis: Katarina Retri Yudita
Editor: Daryono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Berikut sejarah Hari Anak Sedunia yang diperingati setiap 20 November beserta fakta dan pentingnya diperingati.

TRIBUNNEWS.COM - Berikut sejarah, fakta, dan pentingnya diperingati Hari Anak Sedunia.

Hari Anak Sedunia atau Universal Children's Day diperingati setiap 20 November.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menetapkan Hari Anak Sedunia untuk mempromosikan kebersamaan secara internal, meningkatkan kesadaran di antara anak-anak di seluruh dunia, serta meningkatkan kesejahteraan bagi anak-anak.

Lalu, bagaimana sejarah Hari Anak Sedunia?

Baca juga: 5 Manfaat Rutin Olahraga untuk Fisik Anak, Yuk, Lakukan Bareng Ortu!

Berikut sejarah, fakta, dan pentingnya diperingati Hari Anak Sedunia, dikutip dari nationaltoday.com:

Sejarah Hari Anak Sedunia

Hari Anak Sedunia dimulai pada hari Minggu kedua bulan Juni tahun 1857 oleh Pendeta Dr. Charles Leonard, pendeta dari Universalist Church of the Redeemer di Chelsea, Massachusetts.

Leonard mengadakan kebaktian khusus yang didedikasikan untuk anak-anak.

Leonard menamai hari itu dengan nama Rose Day, kemudian dinamainya dengan Flower Sunday.

Lalu, disebut sebagai Hari Anak.

Tanggal 23 April 1920, Hari Anak secara resmi dinyatakan sebagai hari libur nasional oleh Republik Turki untuk pertama kali.

Sejak tahun 1920, Hari Anak telah dirayakan secara nasional dengan surat kabar pada waktu itu yang menyatakannya sebagai hari untuk anak-anak.

Namun, konfirmasi resmi diperlukan untuk memperjelas dan membenarkan perayaan ini.

Tahun 1929, deklarasi resmi dibuat secara nasional oleh pendiri dan Presiden Republik Turki, Mustafa Kemal Atatürk.

Namun, Perserikatan Bangsa-Bangsa baru menetapkan Hari Anak Sedunia pada tahun 1954.

Kemudian, pada tanggal 20 November 1959, Majelis Umum PBB mengadopsi bentuk yang diperluas dari Deklarasi Hak Anak.

PBB mengadopsi sebuah dokumen yang diperoleh dari Liga Bangsa-Bangsa sebagai pernyataannya mengenai hak-hak anak.

Dokumen tersebut diperoleh Liga Bangsa-Bangsa pada tahun 1924.

Berikut isi dokumen tersebut:

1. Anak harus diberikan sarana yang diperlukan untuk perkembangan normalnya, baik materiil maupun spiritual.

2. Anak yang lapar harus diberi makan, anak yang sakit harus disusui, anak yang terbelakang harus ditolong, anak yang nakal harus diasuh, serta anak yatim piatu maupun anak terlantar harus dinaungi dan ditolong.

3. Anak harus menjadi orang pertama yang menerima bantuan di saat-saat sulit.

4. Anak harus ditempatkan pada posisi untuk mendapatkan nafkah dan harus dilindungi dari segala bentuk eksploitasi.

5. Anak harus dibesarkan dalam kesadaran bahwa bakatnya harus diabdikan untuk melayani sesamanya.

Untuk versi yang diperluas, PBB mengadopsi 10 prinsip tambahan dengan resolusi yang menyertainya.

Hal tersebut diusulkan oleh delegasi Afghanistan dengan menyerukan kepada pemerintah untuk mengakui hak-hak ini, berusaha untuk menerimanya, dan mempublikasikan dokumen tersebut seluas mungkin.

Pada tanggal 20 November 1989, Majelis Umum PBB mengadopsi Konvensi Hak Anak.

CRC adalah perjanjian hak asasi manusia yang mengatur hak-hak sipil, politik, ekonomi, sosial, kesehatan, dan budaya anak-anak.

Dokumen tersebut berkaitan dengan kebutuhan dan hak khusus anak.

Selain itu, dokumen tersebut juga mengharuskan semua negara yang mengesahkan dokumen terikat oleh hukum internasional dan harus bertindak demi kepentingan bagi anak.

Hari Anak Sedunia 20 November 2020. Kumpulan 40 ucapan selamat Hari Anak Sedunia yang dirayakan 20 November. Kirim ke WA atau jadikan status di Facebook (FB), Instagram (IG), dan Twitter. (spielwarenmesse.de)

Kemudian, pada September 2012, Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon memimpin inisiatif terkait pendidikan bagi anak-anak.

Ia ingin setiap anak dapat bersekolah dan berencana mewujudkan tujuan tersebut pada tahun 2015.

Selain itu, ia ingin meningkatkan keterampilan yang dapat diperoleh di sekolah-sekolah tersebut.

Terakhir, ia berencana untuk menerapkan kebijakan pendidikan sebagai promosi perdamaian, rasa hormat, dan kepedulian terhadap lingkungan.

Hari Anak Sedunia tidak hanya untuk merayakan bagi anak-anak secara apa adanya, tetapi untuk membawa kesadaran kepada anak-anak di seluruh dunia yang menjadi korban kekerasan dalam bentuk pelecehan, eksploitasi, dan diskriminasi.

Banyak kasus yang menimpa anak-anak, di antaranya anak-anak dijadikan buruh di beberapa negara, tenggelam dalam konflik bersenjata, hidup di jalanan, menderita karena perbedaan dari sisi agama, masalah minoritas, atau cacat.

Saat ini, sekitar 153 juta anak dengan usia antara 5-14 tahun yang dipaksa menjadi pekerja anak.

Hari Anak Sedunia adalah hari untuk anak-anak di seluruh dunia yang bertujuan untuk menyebarkan kesadaran tentang masalah yang dihadapi anak-anak dan bagaimana meningkatkan kesejahteraan mereka.

Fakta seputar Hari Anak Sedunia

1. 264 juta anak tidak sekolah.

2. 90 persen anak-anak penyandang disabilitas tidak bersekolah, menghadapi berbagai hambatan, mulai dari stigma dan ketidaktahuan hingga kurangnya infrastruktur, materi, atau guru terlatih.

3. Diperkirakan ada 1 miliar orang di seluruh dunia dengan disabilitas, dan setidaknya 1 dari 10 adalah anak-anak.

4. 150 juta anak-anak di seluruh dunia yang terlibat dalam pekerja anak, bahkan tidak memiliki kesempatan untuk merasakan masa kanak-kanak.

5. Biaya rata-rata per hari sebesar $1,25 per anak di negara berkembang untuk menyediakan pendidikan penuh mulai dari pra-sekolah dasar hingga menengah.

6. Menurut Save The Children, Singapura menduduki peringkat 989 dari 1000 pada tahun 2019 untuk kategori paling sedikit anak yang kehilangan masa kanak-kanaknya.

7. Niger menempati peringkat 375 untuk jumlah anak yang kehilangan masa kanak-kanak terbanyak pada tahun 2019.

8. Dalam laporan tahun 2019 oleh Save The Children, Amerika Serikat peringkat 43 dan tertinggal jauh dari hampir semua negara maju lainnya dalam membantu anak-anak mencapai potensi penuh mereka.

9. 26 juta anak putus sekolah di Ethiopia karena pandemi virus corona.

10. Sekitar 99 persen atau 2,3 miliar anak-anak di seluruh dunia tinggal di salah satu dari 186 negara yang telah menerapkan beberapa bentuk pembatasan karena COVID-19.

Pentingnya Hari Anak Sedunia

1. Menjamin hak anak

Dalam dokumen-dokumen pemerintah yang khas, hak-hak yang diberikan kepada orang-orang pada umumnya dipahami sebagai hak orang dewasa.

Namun, berkat PBB, pemerintah di seluruh dunia telah mengadopsi perjanjian yang menjamin hak anak untuk hidup, kesehatan, pendidikan, bermain, keluarga, perlindungan dari kekerasan, diskriminasi, dan penindasan.

2. Mereka adalah masa depan

Apabila ingin memastikan masa depan yang stabil, aman, dan berkelanjutan untuk dunia, mulailah dari anak-anak.

Hal ini membuktikan bahwa pendidikan dini sangat penting dan PBB pun ikut terlibat.

3. Meningkatkan kesadaran

Mengabaikan masalah yang dihadapi anak-anak saat ini memang terkesan hal yang kecil apabila tidak terlihat dalam kehidupan sehari-hari.

Hari Anak Sedunia berupaya menyebarkan pengetahuan bahwa ada jutaan anak di seluruh dunia yang tidak memiliki peluang akses untuk pendidikan hingga perawatan kesehatan.

(Tribunnews.com/Katarina Retri)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini