Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Mayjen TNI Suharyanto melakukan peninjauan situasi lapangan dan pos pengungsi banjir di lima titik di wilayah Kalimantan Tengah (Kalteng) pada Minggu (21/11/2021).
Kegiatan tersebut menjadi rangkaian kunjungan kerja Kepala BNPB hari kedua di ‘Bumi Tambun Bungai’ setelah sebelumnya ia juga melakukan kunjungan kerja meninjau banjir di Kalimantan Barat.
Lokasi pertama yang dikunjungi Suharyanto adalah Pos Pengungsi Kabupaten Pulang Pisau, Bukit Rawi, Desa Penda Barania.
Di posko tersebut, Suharyanto memastikan stok logistik mencukupi kebutuhan masyarakat terdampak.
Di lokasi kedua, ia melihat kondisi banjir yang menggenangi ruas Jalan Poros Tengah Trans Kalimantan menuju Buntok-Gunung Mas.
Di lokasi tersebut, Suharyanto yang merupakan lulusan terbaik Sesko TNI 2013 itu sudah melihat tinggi muka air telah mengalami penurunan signifikan dan kondisi kehidupan masyarakat sudah mulai berjalan normal.
Pos selanjutnya yang dikunjungi Suharyanto adalah Pos Pengungsi Jalan Arut, Kota Palangkaraya.
Baca juga: BNPB Salurkan Bantuan Logistik dan DSP Rp 1,5 Miliar Kebut Penanganan Banjir Kalteng
Di titik tersebut, Suharyanto melihat bagaimana dapur lapangan beroperasi dengan baik guna memberikan kebutuhan dasar pangan bagi warga di pengungsian.
Lokasi ke empat yang dikunjunginya adalah pos pengungsian warga Flamboyan Bawah di Gor Sanaman Mantikei.
Di lokasi tersebut, Suharyanto sempat menghibur anak-anak pengungsian dan memberikan hadiah kepada mereka dalam program trauma healing.
Usai beranjak dari Gor Sanaman, Suharyanto melanjutkan peninjauan yang terakhirnnya di Kompleks Mandawai, Pasar Kahayan, Kota Palangkaraya.
Di lokasi itu, Suharyanto menyerahkan bantuan logistik dan obat-obatan kepada warga terdampak.
Dari seluruh rangkaian peninjauan tersebut, mantan Pangdam V Brawijaya itu melihat bahwa penanganan banjir dan pengungsi sudah berjalan dengan baik.
Menurutnya warga terdampak juga dalam kondisi sehat dan tidak ada kendala.
Baca juga: Tiga Hari Usai Dilantik, Kepala BNPB Mayjen Suharyanto Tinjau Banjir di Kalteng dan Kalbar
Ia mengatakan, hal itu sebagaimana tujuan awal kegiatannya yakni guna memastikan penanganan banjir dan pemberian logistik serta peralatan, yang menjadi hak para warga terdampak telah terpenuhi dan tertangani dengan baik.
“Hal-hal yang harus diadakan sudah tersedia. Sudah ada posko, data di situ lengkap, kemudian yang utama adalah dapur umum. Karena masyarakat yang terdampak ini tentu saja butuh logistik. Tadi saya lihat setiap hari dapur umum sudah membuat masakan setiap hari. Menunya cukup baik,” kata Suharyanto dalam keterangan resmi Humas BNPB pada Minggu (21/11/2021)
Suharyanto mengapresiasi seluruh komponen dari pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota di Kalimantan Tengah dan BNPB atas sinergi yang baik dalam memberikan respon cepat penanganan bencana banjir.
Menurutnya, langkah-langkah jangka pendek dalam penanganan banjir tersebut kini telah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat terdampak.
“Langkah-langkah jangka pendek saya lihat sudah baik. Kemudian dari pemerintah provinsi, kabupaten/kota dan BNPB sudah menyalurkan bantuan dan telah sampai ke masyarakat. Baik berupa makanan ada selimut, tenda dan sebagainya,” kata mantan Sesmilpres tersebut.
Suharyanto berharap agar kondisi banjir dapat segera surut dan semuanya dapat kembali berjalan normal.
Lebih lanjut, lulusan Akmil 1989 itu juga meminta sinergitas antara pemerintah daerah se-provinsi Kalimantan Tengah bersama BNPB agar segera membuat kajian lebih dalam dan konprehensif terkait hal-hal yang dapat mengurangi dampak dan potensi bencana banjir.
Baca juga: Tinjau Banjir, Kepala BNPB Minta Pemkab Sintang Siapkan Rencana Jangka Pendek-Panjang
Dengan demikian, kata dia, kejadian yang sama tidak terulang untuk ke depannya.
Ia mengatakan BNPB akan menerjunkan tim untuk segera mengambil data dan fakta untuk menentukan solusi jangka pendek dan jangka panjang penanganan banjir di Kalimantan Tengah.
“Diharapkan di akhir tahun 2022 tidak terjadi banjir seperti sekarang ini. Karena akhir tahun diperkirakan curah hujan akan tinggi seperti sekarang ini,” kata dia.