News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Penangkapan Terduga Teroris

Lembaga Keagamaan Rawan Disusupi Teroris, Islah Bahrawi Minta Lakukan 'Tracing'

Editor: Wahyu Aji
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Agenda Diskusi dan Bedah Buku berjudul Intoleransi dan Radikalisme Kuda Troya Politik dan Agama milik Islah Bahrawi secara daring, Minggu (24/10/2021).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Willy Widianto

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lembaga-lembaga resmi pemerintah khususnya yang bergerak di bidang keagamaan dianggap rentan disusupi terduga teroris.

Karena lembaga-lembaga tersebut beririsan langsung dengan kegiatan keagamaan dan dakwah.

Hal tersebut dikatakan Direktur Eksekutif Jaringan Moderat Indonesia Islah Bahrawi 
menyusul penangkapan Ahmad Zain An-Najah oleh Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror.

"Ini sebenarnya bukan barang baru, tapi ketika MUI yang seharusnya orang-orang paham agama dan sebagainya manifesto politisasi agama itu memang sering sekali menyusup ke dalam lembaga-lembaga ulama, lembaga-lembaga keislaman, entah itu DDII, NU, Muhammadiyah. Ini memang paling rentan karena ini beririsan langsung dengan dunia-dunia keagamaan dan dakwah," kata Islah dalam pernyataannya, Minggu(21/11/2021).

Islah pun menyarankan agar MUI dan lembaga-lembaga dakwah dan keagamaan lainnya mulai melakukan koordinasi dalam menentukan pengurus harian maupun pengurus komisi-komisi.

Baca juga: Densus 88 Tangkap Ahmad Zain An-Najah, Mahfud MD: MUI Tidak Bisa Dibubarkan Begitu Saja

Karena itu perlu adanya koordinasi dengan kepolisian, TNI maupun lembaga intelijen negara untuk menentukan pengurus yang bersih atau tidak terlibat dengan kelompok terorisme.

Kementerian Komunikasi dan Informatika yang berhubungan dengan ranah-ranah publik harus melakukan asesmen. 

Menurut dia, penangkapan Zain An-Najah hanya sebagian kecil yang akhirnya membuka mata semua bahwa betapa rentannya lembaga-lembaga di negeri ini.

Terkait penangkapan Ahmad Zain dinilai tidak ada kaitannya dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) atau statusnya sebagai ulama. 

Ahmad Zain murni diduga terlibat dalam jaringan terorisme organisasi Jemaah Islamiyah (JI).

Densus menangkap Ahmad Zain di Jalan Merbabu Raya, Pondok Melati, Kota Bekasi sekitar pukul 04.39 WIB pada Selasa (16/11/2021). MUI pun telah menonaktifkan status kepengurusan Ahmad Zain An-Najah.

"Jelas pada dasarnya penangkapan ini tidak ada hubungannya dengan MUI. Cuma memang kebetulan dia pengurus MUI. Zain An-Najah ini ditangkap, termasuk Farid Okbah, bukan karena dia ulama atau bukan," kata Islah.

Menurut Islah, Ahmad Zain dan Farid Okbah sebenarnya tokoh lama yang segala aktivitasnya diawasi dan dipelajari oleh Densus. 

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini