Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fandi Permana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Badan Penyuluhan dan Pembelaan Hukum Pemuda Pancasila, Razman Nasution telah buka suara soal insiden saat demonstrasi di depan Gedung DPR pada Kamis (25/11/2021) kemarin.
Razman menyatakan siap memberikan pendampingan hukum bagi 15 tersangka perusuh demo Pemuda Pancasila di Gedung DPR.
Dalam demo yang melukai seorang anggota polantas AKBP Dermawan Karosekali yang juga seorang Kabag Ops Ditlantas Polda Metro Jaya, sejumlah barang bukti juga diamankan polisi.
Polisi menyita barang bukti berupa senjata tajam, dua butir peluru revolver, badik, stik golf, dan sejumlah kartu tanda anggota (KTA) ormas Pemuda Pancasila. KTA yang disita itu menunjukkan keterangan anggota kader dari beberapa Majelis Pimpinan Cabang (MPC) Pemuda Pancasila.
Razman menyatakan, bahwa barang bukti kta tidak serta merta menunjukkan bahwa pelaku rusuh dan tersangka itu merupakan kader Pemuda Pancasila.
Baca juga: Ricuh Hingga Keroyok Polantas, Polisi Ingatkan Pemuda Pancasila Jangan Bertindak di Atas Hukum
"Sebentar dulu, punya KTA kan belum tentu asli, ada barcode-nya, jadi kita akan lihat nanti. Tapi apapun namanya, kalo itu terjadi kekerasan maka kita tida menyepakati kekerasan itu dan kita setuju dilakukan proses hukum," kata Razman kepada Tribunnews.com, Jumat (26/11/2021).
Lebih lanjut Razman menyatakan, bahwa pihaknya menghormati proses hukum kepolisian yang menindak para pelaku rusuh demo tersebut.
Ia mengaku bahwa PP kecolongan dalam aksi damai itu hingga terjadi provokasi dan terjadi bentrok dengan aparat.
Razman pun menduga, ada kemungkinan pihak lain yang sengaja membenturkan kepada aparat sehingga terjadi bentrok fisik yang melukai seorang anggota polantas.
Baca juga: Razman Nasution akan Dampingi 15 Tersangka Kasus Pengeroyokan AKBP Dermawan Karosekali
"Kami dukung kepolisian untuk mencari pelakunya dan kami juga ikut mencari. Jangan sampai kecolongan, karena bisa jadi orang lain ini, ada penyusup mungkin. Saya juga sudah koordinasi dengan DPW DKI bicara dengan sekretarisnya supaya ditanyakan korlapnya tentang siapa pelakunya," tutur Razman.
Razman juga kembali membandingkan kericuhan demo Pemuda Pancasila dengan perkataan politisi PDI Perjuangan Junimart Girsang yang menyinggung ormas pimpinan Japto Soerjosoemarno itu.
"Ini kan buntut pernyataan Junimart karena dia berbicara secara tidak baik menyebabkan kader-kader kami marah dan itu efek dari dia sehingga terjadi seperti ini. Artinya ia harus menyadari apa yang disampaikan itu sesuatu yang salah, permintaan maaf Junimart yang menurut kami belum sesuai itu dan sudah disampaikan ke media. Kami akan melanjutkan aksi berskala besar dan kami beri waktu dia 3×24 jam untuk datang ke PP," ujarnya.
Kericuhan yang terjadi saat demo Pemuda Pancasila di depan Gedung MPR-DPR, terjadi pada Kamis (25/11/2021). Aksi yang semukanya damai, tiba-tiba ricuh hingga seorang Polantas dikeroyok hingga terluka.
Polda Metro Jaya juga sudah menahan 22 orang yang diamankan karena diduga melakukan pengeroyokan dan provokasi kepada aparat yang mengamankan jalannya aksi.