Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono mengatakan telah memerintahkan seluruh jajaran TNI AL untuk mengantisipasi fenomena cuaca ekstrem La Nina.
Ia mengatakan juga telah memerintahkan seluruh jajaran TNI AL menyiapkan sarana dan prasarana Search and Resque (SAR), sembako apabila dibutuhkan, hingga kantong-kantong perbekalan.
Hal tersebut disampaikannya usai menutup KASAL CUP Olahraga Perairan Tahun 2021 di Pantai Festival Ancol Jakarta Timur pada Minggu (28/11/2021).
"Saya sudah sampaikan kepada jajaran untuk ya termasuk tadi SAR evakuasi baik yang di laut maupun yang di darat sudah kita tekankan kepada seluruh jajaran," kata Yudo.
Baca juga: KSAL Tekankan Konsep Operational Ready Force Juga Kesiapan Operasional Alutsista
Diberitakan sebelumnya Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut perkembangan terkini fenomena La Nina mulai mendekati wilayah Indonesia.
Saat ini fenomena cuaca tersebut terpantau pada level moderat atau sedang.
"Saat ini update terkini sudah berada mendekati moderate sedang, relatif. Kalau sudah sedang seperti ini kembali kita belajar seperti tahun lalu. Tahun lalu juga sama ada fenomena La Nina," kata Koordinator Bidang Diseminasi Informasi Iklim dan Kualitas Udara BMKG, Hary Tirto Djatmiko dalam diskusi daring Polemik Trijaya bertajuk 'Indonesia Siaga Bencana', Sabtu (6/11/2021).
Hal yang membedakan dibanding tahun lalu ialah terkait deteksi La Nina menuju Indonesia.
Jika tahun lalu BMKG sudah bisa memprediksi La Nina pada pertengahan tahun atau sekitar bulan Juli 2020, namun tahun ini baru terdeteksi pada akhir September 2021.
Berdasarkan pantauan BMKG, kondisi cuaca fenomena La Nina ini menunjukkan konsistensi hingga menguat dengan nilai melebihi ambang batas normal.
"Setelah itu kita monitoring terus ternyata kondisi itu menunjukan konsisten, persisten dan menguat di atas ambang batas nilai rata - rata normalnya," ungkapnya.
Hary menjelaskan tak semua daerah akan mengalami dampak dari fenomena La Nina atau terjadinya penambahan volume uap air.
Baca juga: HUT Ke-76 Korps Marinir, KSAL Harap Prajurit Bisa Berinovasi dan Adaptif dengan Kemajuan Teknologi
Setiap wilayah kata dia, akan punya dampak berbeda.
Ada yang hujan lebat dengan volume air besar, ada juga yang bahkan kekurangan curah hujan.
"Di wilayah Indonesia, mendapatkan aliran massa udara basah dari wilayah Timur yang menuju ke wilayah Indonesia. Sehingga itulah yang dikatakan terjadi penambahan volume airnya," kata dia.
"Apakah setiap daerah sama? Tidak. Fenomena tadi akan berdampak pada wilayah Indonesia itu berbeda-beda. Tergantung indeksnya," pungkas Hary.