TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), Mgr Ignatius Kardinal Suharyo Hardjoatmodjo menyampaikan pesan kepada Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar untuk tidak lelah memperjuangkan kebaikan umum.
Hal itu disampaikan Kardinal Suharyo usai menerima kunjungan Gus Muhaimin di kantor KWI, Jl Cikini II, Jakarta Pusat.
“Beliau kan pemimpin partai, jadi perjuangannya adalah memastikan kebaikan umum. Kebaikan umum itu adalah nilai-nilai Pancasila,” kata Kardinal Suharyo dalam keterangan yang diterima, Selasa (30/11/2021).
Uskup Agung Keuskupan Agung Jakarta itu menyatakan, Gus Muhaimin adalah sosok pemimpin partai yang turut memikul tanggungjawab tersebut bersama seluruh entitas pemimpin bangsa di Indonesia, baik dari unsur partai, pemerintahan, maupun keagamaan.
Kardinal Suharyo juga menekankan optimalisasi pembangunan keadaban publik.
Ia mengutip teori untuk membangun keadaban publik di mana PKB juga perlu ikut serta dan konsisten memperjuangkannya.
Baca juga: Temui Ketua KWI, Muhaimin Tekankan Soal Kesatuan dan Persatuan Antar Umat Jelang Hari Raya Natal
“Kalau saya standar saja ya, partai itu tugas utamanya apa? Kalau kita mengambil salah satu teori untuk membangun keadaban publik dan kebaikan bersama itu kan pilarnya tiga: negara, bisnis dan masyarakat warga. Kalau partai kan mestinya di dalam fungsi negara itu ya, fungsi negara itu menjamin dan memastikan kebaikan bersama itu terwujud, yang ada di situ ya nilai-nilai Pancasila itu,” tutur Kardinal Suharyo.
Karena itu, Kardinal Suharyo menekankan PKB serta partai yang ada di Indonesia untuk turut serta menjamin nilai-nilai Pancasila itu terwujud dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Bisnis punya tanggungjawab lain. Masyarakat warga tugasnya adalah memastikan saling percaya di antara para warga masyarakat itu terjamin,” tukas Kardinal Suharyo.
Sementara itu, Gus Muhaimin mengungkapkan kalau saat ini wujud kesatuan dan persatuan antarumat di Indonesia sudah semakin kokoh.
Oleh karena itu, Gus Muhaimin mengajak, pimpinan KWI untuk turut memperkuat semangat persatuan dan kesatuan tersebut.
Ke depan, Gus Muhaimin melanjutkan, akan makin banyak dialog antaragama dan antariman seperti halnya yang dilakukannya dengan Kardinal Suharyo dan jajaran pengurus KWI.
Dirinya berharap dengan dilaksanakannya diskusi juga dinilai sebagai upaya kemajuan bangsa dalam menjaga pilar-pilar persatuan dan kesatuan.
“Kami juga terus menjalin kebersamaan dalam dialog antaragama, dialog antariman untuk lebih produktif kembali di masa-masa yang akan datang,” tutur Gus Muhaimin.