News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kemendagri: Konsep Kota Cerdas Harus Layak Huni dan Berkelanjutan

Penulis: Wahyu Aji
Editor: Theresia Felisiani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dirjen Bina Adwil Kemendagri Safrizal ZA dalam acara Integrated Technology Event (ITE) Hybrid 2021 di Surabaya, Rabu (1/12/2021).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah pusat dan daerah (pemda) harus berpacu dengan waktu untuk memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam membangunan infrastruktur kota cerdas (Smart City).

Semua pihak harus beradaptasi dengan cepat dan berinovasi untuk layanan publik di wilayahnya.

Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan Kementerian Dalam Negeri (Bina Adwil Kemendagri) menyelanggarakan Integrated Technology Event (ITE) Hybrid 2021 di Surabaya untuk merumuskan dan bertukar pikiran mengenai konsep kota cerdas yang tepat di masing-masing daerah di Indonesia.

ITE Hybrid 2021 ini berlangsung selama dua hari yang dimulai hari ini hingga besok (1-2 Desember 2021).

Acara ini dibuka langsung oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian.

Baca juga: Petunjuk Pelaksanaan Perayaan dan Ibadah Natal 2021 Sesuai Inmendagri Nomor 62 Tahun 2021

Dalam pembukaannya, Tito menegaskan tidak boleh acara ini dijadikan ajang untuk menghabiskan anggaran karena sudah menjelang akhir tahun.

"Ini harus ada manfaat bagi kita. Saya lihat acara ini penting untuk wake up call dan memikirkan konsep smart city. Konsep smart city sudah berkembang di seluruh dunia. Ini didorong kemajuan teknologi, khususnya, TIK,” ujarnya di Surabaya, Rabu (1/12/2021).

Mantan Kapolri itu mengutip buku karya Alvin Toffler yang menyebutkan dunia, termasuk Indonesia sedang mengalami gelombang ketiga.

Kondisi ini diprediksi akan mengubah segala urusan manusia karena pemanfaatan TIK.

Sebab, dengan TIK akan membuat segala sesuatu menjadi lebih mudah.

Tito menyebut globalisasi itu didukung oleh kemajuan teknologi komunikasi dan transportasi.

Dunia jadi terasa menjadi lebih sempit.

“Oleh karena itu, badai tsunami TI itu tidak bisa terelakan. Kita tidak perlu menghindari. Kita harus memanfaatkan itu untuk mempermudakan kehidupan kita. Muncullah konsep smart city, yakni penggunaan TIK untuk mengelolaa perkotaaan. Kota adalah pusat syaraf kegiatana ekonomi, politik, sosial, budata, dan lain-lainnya,” tutur Tito.

Baca juga: Mendagri Tito Tegur Pemda yang Realisasi Belanja APBD-nya Masih Rendah

Sementara itu, Dirjen Bina Adwil Kemendagri Safrizal ZA mengatakan acara ITE Hybrid 2021 bertujuan untuk meningkatkan partisipasi dan kolaborasi antara berbagai kementerian di pusat, pemda, BUMN, BUMD, ahli, masyarakat, dan sektor swasta dalam pembangunan infrastruktur kota cerdas yang terpadu dan berkelanjutan.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini