Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD membahas mengenai radikalisme dan intoleransi dengan Jam'iyyah Ahli Thoriqoh Mu'tabaroh Indonesia (JATMI) di kantor Kemenko Polhukam RI, Jakarta Pusat, Jumat (3/12/2021).
JATMI adalah organisasi para ahli thoriqoh yang didirikan pada tanggal 10 Oktober 1957 di Pondok Pesantren API Tegalrejo, Magelang.
Kedatangan JATMI tersebut dalam rangka memberi dukungan kepada pemerintah dalam memperkuat deradikalisasi di Indonesia.
"Kehadiran kami dalam rangka memberi dukungan kepada pemerintah, melawan radikalisme dan intoleransi yang kerap terjadi di masyarakat," kata Wakil Ketua Umum JATMI, KH Mukhlas Syarkun dalam keterangan resmi Tim Humas Kemenko Polhukam, Jumat (3/12/2021).
Dalam pertemuan tersebut Mukhlas menegaskan dalam berbagai kesempatan JATMI juga terus menyerukan dan meminta pengurus serta jaringan JATMI di berbagai daerah, mendukung langkah pemerintah mempersempit ruang gerak radikalisme di Indonesia.
Selain itu, Mukhlas juga meminta dukungan Mahfud memperkuat program deradikalisasi di kampus-kampus dengan metode amalan thoriqoh.
"Kami berharap kampus tidak melahirkan orang-orang yang radikal," kata dia.
Baca juga: Belasan Calon Eselon 1 Gagal Karena Kelakuan Pasangan Terpapar Radikalisme, Korupsi dan Narkoba
Menanggapi hal tersebut, Mahfud mendukung langkah yang dilakukan oleh JATMI.
Menurut Mahfud untuk melawan radikalisme butuh kesadaran bersama berbagai elemen masyarakat.
Hadir dalam kesempatan tersebut Penasehat JATMI KH Bajuri, Wakil Rois Aam JATMI KH Rouf Syafei, Wakil Ketua Umum JATMI KH Mukhlas Syarkun, Khatib Aam JATMI KH Maryudi, Sekjend JATMI H Fiftahul Falah, Bendum JATMI Hj Syarifah Mutmainnah dan beberapa petinggi JATMI lainnya.