News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Isi Surat Permintaan Maaf Hillary Brigitta ke Jenderal Dudung, Batalkan Permohonan Ajudan Pribadi

Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Hillary Brigitta Lasut kirim surat permintaan maaf ke KASAD Jenderal TNI Dudung

TRIBUNNEWS.COMĀ - Penolakan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KASAD), Jenderal TNI Dudung Abdurachman terhadap permintaan Hillary Brigitta Lasut mendapat reaksi sang Anggota Komisi I DPR RI Fraksi Partai NasDem.

Hillary akhirnya meminta maaf dan membatalkan permohonan ajudan pribadi dari prajurit TNI AD.

Sebelumnya, Brigitta mengirim surat permintaan ajudan pribadi dari TNI AD karena merasa khawatir akan keselamatan dirinya.

Namun, Jenderal Dudung dengan tegas menolak permintaan tersebut.

Baca juga: Kadispenad Jelaskan Maksud Pernyataan KSAD Jenderal Dudung Abdurachman soal Mempelajari Agama

Buntut dari hal itu, Hillary menarik suratnya dan membatalkan impiannya mendapat ajudan pribadi dari seorang tentara angkatan darat.

Hillary telah mengirim surat kepada KASAD.

Anggota DPR termuda yang berasal dari Partai NasDem, Hillary Brigitta Lasut saat ditemui di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (3/10/2019). Di hari pertama Hillary Brigitta Lasut menjadi anggota DPR dan memimpin sidang paripurna, dirinya dihujani interupsi dan itu dijadikan pelajaran berharga baginya. Tribunnews/Jeprima (Tribunnews/Jeprima)

Surat tersebut bernomor, Surat Nomor : 125/S.E./DPR-RI/HBL/ XII/2021 tertanggal 3 Desember 2021.

Surat turut diunggah Instagram TNI AD pada Senin (6/12/2021).

Yakni perihal Pembatalan Permohonan Anggota TNI AD Sebagai Ajudan Pribadi.

Inilah isi dari surat yang dikirim Hillary Brigitta Lasut kepada Jenderal Dudung, dikutip dari unggahan Instagram TNI AD:

"Dengan Hormat,

Berkaitan dengan Surat Permohonan kami sebelumnya dengan Nomor Surat 121/S.E/DPR-RI/HBL/XI-2021 Perihal Permohonan Penugasan Anggota TNI AD sebagai Ajudan Pribadi.

Bersama dengan surat ini kami menarik kembali surat permohonan tersebut dan sekaligus menyatakan pembatalan atas permohonan anggota TNI AD sebagai ajudan pribadi.

Mengenai pemberitaan yang ramai di media massa maupun media sosial terkait permohonan tersebut, kami memohon maaf dan semoga hal tersebut tidak menjadi hal yang dapat mengganggu kerjasama yang baik selama ini antara TNI AD dan Komisi I DPR-RI khususnya dengan Kelompok Fraksi Partai NasDem.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini