News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kaleidoskop 2021

Kaleidoskop 2021 - 7 Bencana Alam Sepanjang Tahun: Banjir Malang, Gempa Bali, hingga Erupsi Semeru

Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Wahyu Gilang Putranto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

DAMPAK LETUSAN SEMERU - Hewan ternak warga mati akibat letusan gunung Semeru di Desa Supit Urang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Minggu (5/12/2021). Letusan Gunung Semeru mengakibat 13 orang meninggal dunia, 69 orang luka-luka serta jembatan penghubung Malang dengan Lumajang putus. (SURYA/HAYU YUDHA PRABOWO)

TRIBUNNEWS.COM - Simak kaleidoskop 2021 bencana alam yang terjadi sepanjang tahun ini.

Selama tahun 2021, berbagai bencana alam telah terjadi di Indonesia.

Mulai dari bencana banjir, longsor, gempa bumi, hingga erupsi gunung berapi.

Berikut Tribunnews.com rangkum 7 bencana alam di tahun 2021:

Baca juga: Cerita Pengungsi ke Presiden Jokowi Tidak Menyangka Besarnya Erupsi Gunung Semeru

1. Banjir di Sintang, Kalimantan Barat

Sejumlah kendaraan roda dua terpaksa harus diangkut menggunakan truk tronton melintasi banjir yang merendam ruas jalan Lintas Melawi, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, Minggu (14/11/2021) (Tribun Pontianak/Istimewa)

Banjir berkepanjangan terjadi di Kecamatan Sintang, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, Minggu (14/11/2021).

Diketahui, banjir yang terjadi secara stagnan ini, membuat 12 kecamatan di Kabupaten Sintang terendam banjir dan lebih dari seribu warga mengungsi.

Untuk itu, Pemerintah Kabupaten Sintang membuka sebanyak 32 titik tempat pengungsian di 12 kecamatan.

Dari informasi yang dihimpun, setidaknya ada 25 ribu KK yang terdampak banjir di Sintang.

Baca juga: Jokowi: Banjir di Sintang Akibat Daerah Tangkapan Hujan yang Rusak Berpuluh-puluh Tahun

Jumlah tersebut diperkirakan masih terus bertambah, sebab banyak warga yang mengungsi ke rumah sanak saudara, sehingga belum terdata.

Selain itu, banjir ini juga meluluhlantahkan kegiatan belajar mengajar siswa, baik tatap muka maupun daring.

Sekolah anak-anak diliburkan sementara, sejak tanggal 5 November hingga 13 November.

Baca juga: Cerita Korban Erupsi Gunung Semeru Susah Payah Selamatkan Diri, Ada Ibu Hamil Lari Belasan Kilometer

2. Banjir di Kota Makassar

Evakuasi warga Manggala, Makassar menggunakan perahu karet, Selasa (7/12/2021). (Damkar Makassar)

Hujan yang terus mengguyur Kota Makassar menyebabkan banjir di sejumlah wilayah, Selasa (7/12/2021).

Hingga akhirnya sebanyak 159 warga telah dievakuasi.

Titik evakuasi di antaranya di Kelurahan Manggala tepat di Masjid Jabal Nur Blok 10 RW 11 dengan jumlah pengungsi yakni sebanyak 16 orang.

Termasuk di Masjid Muthohirin blok 8 RW 8 dengan jumlah pengungsi yakni sebanyak 13 orang.

Sementara itu Kelurahan Batua tepat di Masjid Muttahid Jl Toa Daeng 3, jumlah pengungsi 28 orang.

Dan Masjid Attoyyibah Jl Swadaya/Komp Veteran sebanyak 12 pengungsi.

Selanjutnya di Kelurahan Bitowa, warga diungsikan di Masjid Babussalam Jl Borong Raya Keurahan Bitowa sebanyak 67 orang.

Terakhir di Kelurahan Borong Masjid Jannatul Iman Jl Toddopuli 10, terdapat 23 pengungsi.

3. Banjir di Batu Malang

Warga membersihkan jasad pria korban banjir bandang yang ditemukan tersangkut pohon di pinggir Kali Paron, Desa Sidomulyo, Kota Batu, Jawa Timur, Jumat (5/11/2021). Banjir bandang menerjang Kota Batu setelah hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah hulu Daerah Aliran Sungai (DAS) Brantas yang berada di lereng Gunung Arjuno, Kamis (4/11) pukul 14.00 WIB. SURYA/HAYU YUDHA PRABOWO (SURYA/HAYU YUDHA PRABOWO)

Banjir bandang juga terjadi di Kota Batu, Malang, Provinsi Jawa Timur, Sabtu (6/11/2021).

Meski berada di kawasan perbukitan, banjir tetap saja terjadi.

Diketahui banjir disebabkan karena adanya bendung alam yang jebol di kawasan hulu.

Jebolnya bendung alam ini terjadi karena tanah longsor di dekat aliran sungai.

Ketika ada hujan dengan intensitas tinggi, bendung alam tersebut tidak mampu menahan tekanan air.

Akibatnya, banjir dengan volume besar dan membawa material lumpur juga ranting-ranting pohon, tak terhindarkan.

4. Banjir di NTT Akibat Bibit Siklon

Banjir memporakporandakan rumah warga di Kabupaten Flores Timur, NTT, Minggu (4/4/2021).(Dokumen warga/istimewa) (Kompas.com)

Bencana banjir bandang akibat bibit Siklon Seroja merendam Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Minggu (4/4/2021).

Akibatnya, terjadi tanah longsor hingga menewaskan puluhan orang.

Sebagian besar dari mereka tak sempat menyelamatkan diri akibat tertimbun longsoran.

Baca juga: Pembangunan Rumah untuk Korban Badai Tropis Seroja di NTT Ditargetkan Rampung November 2021

Ini karena longsor terjadi dini hari, saat orang-orang masih terlelap.

Banjir bandang yang terjadi ini tiga kecamatan yang terdampak yakni, Kecamatan Ile Boleng, Kecamatan Adonara Timur dan Wotan Ulumado.

Seperti diketahui, penyebab terjadinya bencana besar di daerah Nusa Tenggara Timur (NTT) adalah bibit siklon tropis 99S.

Bibit siklon ini berada di perairan kepuluan Rote, Nusa Tenggara Timur.

Siklon tropis 99S ini diberi nama "Seroja" oleh Tropical Cyclone Warning Centre (TCWC) Jakarta.

5. Gempa 4,8 SR di Bali

Keadaan rumah di Banjar Jatituhu, Desa Ban, Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem, Bali setelah diguncang gempa Bali, Sabtu 16 Oktober 2021. BPBD Karangasem meendata kerusakan dan korban akibat gempa Bali berkekuatan 4.8 SR. (Tribun Bali/Saiful Rohim)

Gempa bumi bermagnitudo 4.8 SR terjadi di Bali, Sabtu (16/10/2021) sekitar Pukul 04:18 WITA. 

Dikerahui, pusat gempa terjadi berlokasi di 8.32 LS, 115.45 BT atau lebih tepatnya 8 km Barat Laut Karangasem Bali dengan kedalaman 10 km.

Gempa susulan bermagnitudo 3.8 juga kembali terjadi 4 menit kemudian dengan kedalaman 14 km.

Guncangan gempa terasa sampai di Denpasar, Karangasem, Lombok Utara, Lombok Timur, Lombok Barat, Lombok Tengah dan Mataram.

Kerusakan terjadi di beberapa desa di Kabupaten Karangasem seperti di Pempatan Kecamatan Rendang, Tianyar Kecamatan Kubu, dan lainnya.

6. Erupsi Gunung Merapi

Rentetan guguran lava dan luncuran awan panas Merapi terjadi sepanjang Rabu (27/1/2021) sejak dini hari hingga sekitar pukul 08.30 saat foto-foto ini dibuat di kawasan Sleman, DIY. Arah angin dari barat menyebabkan abu dari awan panas tertiup ke timur. Sebaran abu dilaporkan sampai di Deles, Klaten, Jateng. Rekaman peristiwa erupsi Merapi diabadikan Rabu pagi dari persawahan Dusun Trini, Trihanggo, Gamping, Sleman, berjarak sekitar 32 kilometer dari gunung berapi itu. TRIBUN JOGJA/SETYA KRISNA SUMARGA (TRIBUN JOGJA/SETYA KRISNA SUMARGA)

Hujan abu vulkanik Gunung Merapi melanda Desa Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Rabu (27/1/2021) sekitar pukul 14.00 WIB.

Akibatnya, warga yang tinggal di sekitar daerah tersebut menghentikan aktivitasnya.

Hujan abu vulkanik itu terjadi di 13 dusun dari total 22 dusun.

Bahkan, sejumlah lokasi dikabarkan mengalami hujan abu dengan intensitas tipis hingga tebal.

Termasuk di Kecamatan Tamansari dan Kecamatan Musuk, Kabupaten Boyolali.

Lontaran tadi yakni awan panas masih di dalam radius lima kilometer.

Dari analisis-analisis data yang ada dan parameter-parameter yang ditangkap dari Gunung Merapi, saat ini belum ada ancaman bahaya ke masyarakat secara lebih luas

7. Erupsi Gunung Semeru

Gunung Semeru tampak cerah terlihat dari Desa Supit Urang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Selasa (7/12/2021). (KOMPAS.COM/ANDI HARTIK)

Bencana alam yang baru saja terjadi adalah erupsi Gunung Semeru, Lumajang, Provinsi Jawa Timur, Sabtu (4/12/2021) sore.

Berdasarkan data terupdate, jumlah korban meninggal dunia berjumlah 22 orang.

Salah satu lokasi terdampak erupsi Gunung Semeru, yakni tepatnya di Kampung Renteng, desa Sumber Wulu Kec.Candi Puro Lumajang, Provinsi Jawa Timur, dikabarkan 16 rumah tertimbun awan panas guguran (APG).

Selain menimbun rumah, APG juga menimbun mobil-mobil warga sekitar.

Sebanyak seratus relawan telah diterjunkan untuk membantu masyarakat.

Selain relawan, berbagai kebutuhan lain yang di antaranya truk pengangkut air bersih, truk logistik dan ambulance juga turut berdatangan.

Hingga saat ini, Selasa (7/12/2021) masih banyak warga yang tinggal dipengungsian.

(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini