News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Alasan PPKM Level 3 Nataru Dibatalkan, Ada Perbaikan Penanganan Covid-19

Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pengunjung melakukan scan barcode di aplikasi PeduliLindungi sebelum masuk lapangan rumput sintetis di Alun-alun Kota Bandung, Jalan Dalemkaum, Kota Bandung, Jawa Barat, Sabtu (30/10/2021). Masuk ke tempat wisata rumput sintetis setiap pengunjung diharuskan mengenakan masker, scan barcode di aplikasi PeduliLindungi, cek suhu tubuh, dan mencuci tangan. Selama berada di lapangan rumput sintetis, pengunjung dilarang makan dan minum dan waktu kunjungan pun dibatasi hanya 1 jam. TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, mengungkapkan PPKM Level 3 saat Natal dan Tahun Baru (Nataru) dibatalkan.

PPKM Level 3 yang rencananya diberlakukan serentak di seluruh Indonesia ini, akan diganti kebijakan yang lebih seimbang.

Selain itu, syarat perjalanan akan tetap diperketat, serta aktivitas testing dan tracing akan terus digencarkan selama Nataru.

“Syarat perjalanan akan tetap diperketat, terutama di perbatasan untuk penumpang dari luar negeri."

"Namun, kebijakan PPKM di masa Nataru (Natal dan Tahun Baru) akan dibuat lebih seimbang dengan disertai aktivitas testing dan tracing yang tetap digencarkan,” kata Luhut, dilansir laman resmi Kemenko Marves, maritim.go.id, Selasa (7/12/2021).

Baca juga: PPKM Level 3 saat Nataru Dibatalkan, Ini Respons Ketua Satgas IDI hingga DPR

Baca juga: Pemerintah Batalkan PPKM Level 3 Nataru, Pimpinan DPR: Tentu Sudah Melalui Kajian 

Meski dibatalkan, level PPKM pada saat Nataru nantinya akan tetap mengikuti asesmen situasi pandemi sesuai yang berlaku saat ini, tetapi dengan beberapa pengetatan.

Keputusan pembatalan ini diambil berdasarkan capaian vaksinasi dosis 1 di Jawa-Bali yang sudah mencapai 76 persen dan dosis 2 yang mendekati 56 persen.

Vaksinasi lansia juga terus digenjot hingga saat ini mencapai 64 dan 42 persen untuk dosis 1 dan 2 di Jawa-Bali.

Selain itu, terdapat perbaikan penanganan pandemi Covid-19, terlihat dari tren perubahan level PPKM kabupaten kota di Jawa-Bali.

Berdasarkan assessmen per 4 Desember, jumlah kabupaten kota yang tersisa di level 3 hanya 9,4 persen dari total kabupaten/kota di Jawa-Bali atau hanya 12 kabupaten/kota saja.

Namun, Luhut tetap menekankan, munculnya varian baru Omicron yang sudah dikonfirmasi di beberapa negara ini harus diwaspadai.

Pasalnya, penyebaran Varian Omicron di berbagai negara dunia terindikasi lebih cepat dan meningkatkan kemungkinan reinfeksi.

Komunikasi Jadi Unsur Penting Cegah Gelombang Ketiga Covid-19

Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, Direktur Tata Kelola dan Kemitraan Komunikasi Publik Kemkominfo, Hasyim Gautama, menyampaikan fase libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 berpotensi menimbulkan gelombang ketiga Covid-19.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini