Melihat peristiwa penguntitan hingga cekcok O dengan empat orang itu, OS kemudian mengeluarkan tembakan peringatan.
Namun tembakan itu tidak diindahkan oleh oknum yang mengaku wartawan itu.
Kendaraan penguntit itu kemudian mencoba menabrak Ipda OS hingga akhirnya peristiwa penembakan itu terjadi.
Baca juga: Ipda OS Ditetapkan Jadi Tersangka dalam Kasus Penembakan Terhadap 2 Orang di Exit Tol Bintaro
"Ipda OS melepaskan tembakan peringatan ke udara. Namun tidak diindahkan, kemudian mendapatkan serangan, artinya kendaraan itu berupaya menabrak sehingga Ipda OS berupaya membela diri, melakukan penembakan," terang Zulpan.
Akibatnya, Poltak Pasaribu dan M Aruan mengalami luka akibat tembakan yang dilepaskan Ipda OS. Poltak Pasaribu kemudian meninggal dunia setelah mendapat perawatan di RS Pelni Jakarta Pusat.
Dua orang penumpang lain di mobil Ayla itu tidak terkena tembakan berinisial IM dan PCM. Keduanya pun kini masih berstatus sebagai saksi dan akan diperiksa polisi.