News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Atta Halilintar Sebut Buku Karya Budi Gunawan Cocok untuk Anak Muda Agar Mampu Tangkal Hoaks

Penulis: Adi Suhendi
Editor: Wahyu Aji
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Youtuber Atta Halilintar saat ditemui usai menjadi narasumber di salah satu TV swasta di kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Rabu (5/8/2020).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Influencer Atta Halilintar memuji buku berjudul Demokrasi di Era Post Truth yang diluncurkan Kepala Badan Intelinjen Negara (BIN) Jenderal Pol (Purn) Budi Gunawan.

Menurut dia, buku tersebut memberikan pelajaran bagi pembacanya dalam bermedia sosial.

Terlebih saat ini banyak informasi bohong yang bertebaran di media sosial.

Lewat buku tersebut, kata Atta pembaca bisa belajar menyaring informasi dan tidak mudah percaya dengan hoaks.

"Buku karya dari Prof Jenderal Pol (Purn) Budi Gunawan ini sangat luar bisa. Zaman sekarang sangat perlu kita belajar agar tidak jadi tangan-tangan hoaks," ujar Atta saat ditemui di kawasan Palmerah, Jakarta Barat, Jumat (1012/2021).

Atta mengaku dirinya sering menemukan berita bohong di berbagai platform media sosial.

Karena itu, pengguna medsos perlu mencerna dan memilih informasi.

"Tinggal gimana kitanya sebagai anak muda bisa memilih-milih, melihat berita yang bagus dan engga, serta mencernanya. Jangan langsung gampang nge-post, itu bisa berakibat fatal untuk bangsa kita juga," ucapnya.

Baca juga: Binda Babel Terus Gencarkan Vaksinasi Meski Harus Terjang Cuaca Buruk dan Banjir

Atta menganggap buku karya Budi Gunawan memiliki pesan agar masyarakat lebih teliti dalam membaca informasi.

Selain itu, buku tersebut juga memiliki bahasa yang ringan dan mudah dipahami, serta memiliki visual yang menarik.

"Maka penting sekali buku ini dibaca untuk anak-anak muda, karena banyak sekali pelajaran di dalamnya seperti perkembangan media sosial dan ada algoritmanya. Yang anak muda inginkan seperti bahasa yang ringan, ada gambar, dan lainnya ada di sini," kata Atta.

"Buku Demokrasi di Era Post Truth cocok untuk anak muda pada masa ini, untuk Indonesia lebih baik," lanjutnya.

Buku tersebut sebelum telah dicetak pertama pada bulan April 2021 dan cetakan kedua terbit pada bulan Mei 2021.

Baca juga: Kejar Target, Binda Jatim Gelar Vaksinasi Serentak di 38 Kabupaten/Kota

Adapun buku tersebut membahas tentang disinformasi di era post-truth sebagai ancaman kesehatan demokrasi elektoral.

Buku ini juga menyoroti ihwal keyakinan personal yang lebih penting daripada fakta objektif dalam membangun opini publik, sehingga antara kebohongan dan kebenaran sulit diidentifikasi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini