Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Inalum memberikan bantuan logistik sekaligus relawan untuk membantu proses pemulihan korban terdampak dari bencana erupsi Gunung Semeru, Lumajang.
Deputi Sekretaris Perusahaan INALUM, Mahyaruddin Ende mengatakan bantuan ini untuk meringankan beban para korban.
“Meskipun wilayah operasi kami berada di wilayah Sumut yang jauh dari lokasi bencana, tapi kami terpanggil untuk membantu pemulihan dari saudara-saudara kami yang menjadi korban terdampak dari bencana Erupsi Gunung Semeru, khususnya di wilayah Lumajang ini," ujar Mahyaruddin melalui keterangan tertulis, Sabtu (11/12/2021).
INALUM, kata Mahyaruddin bukan hanya bagian dari Sumut.
Mahyaruddin mengatakan bantuan ini bentuk bukti INALUM merupakan bagian dari Indonesia juga.
"Kami berharap kehadiran kami bisa membantu, dan semoga pemulihan pasca bencana bisa berjalan lancar dan semua orang bisa beraktivitas normal kembali,” ujar Mahyaruddin.
Baca juga: Relokasi Warga Terdampak Erupsi Semeru Akan Gunakan Lahan Perhutani, Ini Perkiraan Tempatnya
Bantuan logistik yang disalurkan INALUM berupa 750 paket kebutuhan pribadi, 500 paket kebersihan dan higienis, dan 525 paket kebutuhan balita/anak-anak.
Selain bantuan logistik, INALUM juga menerjunkan tiga orang relawan medis atau paramedis, yakni JSM Damanik, Dr Hottua Ambarita, dan Dr Hasby.
Serta obat-obatan dan tiga orang tim supporting Yudi Hariyono, Yan Eka M, dan Raymond. Rombongan berangkat langsung ke lokasi bencana sejak 7 Desember 2021.
Kabid Kesiapsiagaan, Kedaruratan, dan Logistik sekaligus Kepala Pelaksana BPBD Jatim Wawan Hadi memberikan apresiasi atas bantuan tersebut dan menyatakan akan langsung menyampaikan bantuan tersebut ke wilayah bencana.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada pimpinan dan keluarga besar INALUM atas perhatiannya. Bantuan ini sangat bermanfaat dan segera akan kami salurkan kepada korban terdampak bencana,” ujar Wawan.
Usai memberikan bantuan secara simbolis, Tim Relawan INALUM segera berkoordinasi dengan posko BUMN dan Kementerian ESDM yang berada di salah satu titik lokasi bencana, tepatnya berada di Kecamatan Candipuro, Lumajang.
Di wilayah ini, sedikitnya terdapat 1300 pengungsi yang tersebar di 3 posko pengungsian.