TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (Waketum MUI) Anwar Abbas menjelaskan maksud pernyataannya soal diingatkan Presiden Joko Widodo untuk tidak bicara keras-keras.
Menurut Anwar, pernyataan itu disampaikan teman-temannya yang hadir di Kongres Ekonomi Umat Islam II MUI sambil berseloroh.
Anwar mengaku terkejut dengan pemberitaan media yang mengesankan bahwa dia telah diingatkan oleh Jokowi secara langsung untuk tidak bicara keras-keras.
"Itu jelas tidak benar sama sekali. Dalam sambutan saya, kata saya kepada Pak Presiden, teman-teman mengingatkan saya supaya dalam memberikan sambutan agar jangan bicaranya terlalu keras. Mereka menyampaikan itu kepada saya sambil tertawa," kata Anwar, melalui keterangan pers, Senin (13/12/2021) seperti dikutip dari Kompas.com.
Baca juga: Soal Guru Pesantren Rudapaksa 12 Santri, Waketum MUI Anwar Abbas: Terkutuk dan Biadab
Dia pun mengatakan kepada teman-temannya agar tidak khawatir. Sebab, Anwar yakin Jokowi sudah biasa menerima kritik publik.
Menurut Anwar, Jokowi sangat terbuka dengan kritik dan pandangan yang disampaikannya baik atas nama MUI atau Muhammadiyah.
"Saya sampai berkesimpulan seperti itu adalah karena saya tahu Pak Jokowi itu memang orangnya terbuka dan tidak alergi terhadap kritik," ucapnya.
Bahkan, lanjut Anwar, dalam pertemuan di Istana Negara, Jokowi mencatat berbagai kritik dan pandangan yang ia sampaikan. Karena itu, dia yakin Presiden bisa menerima perspektifnya.
"Jadi, janganlah sampai mengira terlalu jauh di mana Pak Jokowi telah mengingatkan saya untuk tidak bicara keras sebelum saya menyampaikan sambutan," kata Anwar.
"Juga di samping itu, janganlah sampai mengira bahwa saya itu memusuhi Jokowi," tutur dia.
Anwar menegaskan dirinya bukan pendukung Jokowi, namun ia juga tidak anti terhadap Jokowi.
Ia menyatakan mendukung Jokowi jika langkah-langkah yang diambil benar. Kendati begitu, Anwar juga tak ragu mengkritik Presiden jika keliru.
"Bagi saya, kalau yang dilakukan Pak Jokowi itu baik, maka saya akan puji dan akan mendukungnya. Tapi kalau yang beliau lakukan dan tetapkan itu tidak baik, saya sebagai warga bangsa tidak boleh diam dan saya harus menyatakan ketidaksetujuan saya. Beliau saya lihat juga tidak alergi terhadap apa yang saya sampaikan," ucapnya.
Anwar pun berpendapat, Jokowi tidak tampak marah dalam Kongres Ekonomi Umat Islam II MUI yang digelar pada 10 Desember itu.