TRIBUNNEWS.COM – Pelaksanaan program Penyalur Bahan Bakar Minyak (BBM) Satu Harga Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk tahun anggaran 2021 berhasil melewati target. Hal tersebut tentu tidak lepas dari dukungan banyak pihak, salah satunya adalah BPH Migas.
BPH Migas secara konsisten sejak tahun 2017 mengawal pelaksanaan program tersebut setiap tahunnya agar dapat mencapai target. Tercatat sebanyak 78 penyalur BBM diresmikan sepanjang tahun 2021. Capaian ini berhasil melewati target di angka 76 penyalur.
Terbaru, Menteri ESDM Arifin Tasrif telah meresmikan secara serentak 7 penyalur BBM Satu Harga yang tersebar di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB). Peresmian dipusatkan di Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Tenau, Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Rabu (22/12).
Peresmian tersebut adalah dilakukan untuk memberikan akses bagi masyarakat daerah di luar Jawa dapat menikmati BBM yang harganya sama dengan di pulau Jawa yang akan mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah.
"Kehadiran BBM yang terjangkau harganya oleh masyarakat, tidak ada diskriminasi antara satu wilayah dengan wilayah yang lainnya merupakan tujuan dari Pemerintah bagaimana kita bisa menyediakannya dan melaksanakannya," ujarnya
Hingga tahun 2024, target kumulatif pembangunan penyalur BBM Satu Harga adalah sebanyak 583 penyalur, oleh karena itu Arifin meminta kepada BPH Migas dan pihak lain dapat mengawal pelaksanaan program ini sesuai target yang ditetapkan.
"Kami minta BPH Migas dan Pertamina bisa menyelesaikannya paling lambat kuartal I tahun 2024. Jadi makin cepat ini dilaksanakan makin cepat ini bisa dinikmati oleh masyarakat, itu yang menjadi tujuan dari keberadaan kita, tujuan dari misi kita," tegas Arifin.
Arifin juga mengingatkan, selain membangun penyalur, yang harus diperhatikan adalah ketersediaan pasokan serta infrastruktur logistik di wilayah terpencil dan sulit terjangkau dapat terus disempurnakan, agar pasokan BBM terjaga dengan baik dan tidak terjadi kelangkaan.
Di samping itu, Arifin juga meminta jangan sampai ada antrian yang panjang untuk mendapatkan BBM.
"Cerita-cerita (antrian panjang) ini sudah sering terjadi setiap tahun, mari kita akhiri cerita sedih ini, jadikan ini kenangan yang lalu. Kita tunjukkan bagaimana pelayanan kita kepada masyarakat lebih baik," ujar Arifin.
Konsisten capai target setiap tahun
Kepala BPH Migas Erika Retnowati mengatakan, berdasarkan Roadmap Pembangunan penyalur BBM Satu Harga, sampai dengan akhir tahun 2024 yaitu dengan berdirinya 583 penyalur BBM Satu Harga. BPH Migas secara konsisten sejak tahun 2017 mengawal pelaksanaan pembangunan penyalur BBM Satu Harga agar target tersebut dapat tercapai.
"Sejak tahun 2017 sampai dengan 2020 capaian program BBM Satu Harga sebanyak 253 Penyalur. Adapun target Tahun 2021 adalah 76 Penyalur, dengan capaian pembangunan sebanyak 78 Penyalur," kata Erika.
Khusus untuk wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur sendiri lokasi pembangunan penyalur Program BBM Satu Harga Periode Tahun 2017-2024 sebanyak 75 Lokasi. Adapun Jumlah penyalur BBM Satu Harga yang sudah beroperasi sampai saat ini sebanyak 34 Penyalur.