TRIBUNNEWS.COM - Hari Ibu diperingati pada 22 Desember setiap tahunnya.
Dikutip dari Kemdikbud.go.id, Hari Ibu adalah momen peringatan pergerakan perempuan Indonesia yang ditandai dengan Kongres Perempuan Pertama pada 22 Desember 1928 di Yogyakarta.
Kongres tersebut menjadi tonggak kaum perempuan untuk kembali mengukuhkan semangat dan tekad bersama dalam mendorong kemerdekaan Indonesia.
Salah satu keputusannya, yaitu dibentuk satu organisasi federasi yang mandiri dengan nama Perikatan Perkoempoelan Perempoean Indonesia (PPPI).
Baca juga: 30 Link Twibbon Hari Ibu 2021, Simak Cara Buat dan Bagikan ke Media Sosial
Baca juga: 10 Ucapan Hari Ibu 22 Desember dalam Bahasa Inggris dan Indonesia, Cocok untuk Status WA
Melalui PPPI terjalin kesatuan semangat juang kaum perempuan untuk secara bersama-sama kaum Laki-laki berjuang meningkatkan harkat dan martabat bangsa Indonesia menjadi bangsa yang merdeka;
Serta berjuang bersama-sama kaum perempuan untuk meningkatkan harkat dan martabat perempuan Indonesia menjadi perempuan yang maju.
Pada tahun 1929 Perikatan Perkoempoelan Perempuan Indonesia (PPPI) berganti nama menjadi Perikatan Perkoempoelan Istri Indonesia (PPII).
Lalu, tahun 1935 diadakannya Kongres Perempuan Indonesia II di Jakarta.
Kongres tersebut berhasil membentuk Badan Kongres Perempuan Indonesia dan menetapkan fungsi utama Perempuan Indonesia sebagai Ibu Bangsa, yang berkewajiban menumbuhkan dan mendidik generasi baru yang lebih menyadari rasa kebangsaannya.
Akhirnya pada tahun 1938, Kongres Perempuan Indonesia III di Bandung menyatakan tanggal 22 Desember sebagai Hari Ibu.
Selanjutnya, dikukuhkan oleh Pemerintah dengan Keputusan Presiden Nomor 316 Tahun 1959 tentang Hari-hari Nasional yang Bukan Hari Libur tertanggal 16 Desember 1959;
Serta menetapkan Hari Ibu tanggal 22 Desember merupakan hari nasional dan bukan hari libur.
Tahun 1946 Badan ini menjadi Kongres Wanita Indonesia disingkat KOWANI, yang sampai sekarang terus berkiprah sesuai aspirasi dan tuntutan zaman.
Peristiwa besar yang terjadi pada tanggal 22 Desember dijadikan tonggak sejarah bagi Kesatuan Pergerakan Perempuan Indonesia.